Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ganggu Sistem Kesehatan Nasional, Luka Kronis Harus Segera Ditangani Dengan Metode Modalitas Terkini

Foto : Istimewa

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. David Sontani Perdanakusuma, Sp.BP-RE(K) (kedua kiri) bersama Sekretaris KSM Bedah RS Cipto Mangkunkusumo Jakarta (RSCM) dan Koadminko Departemen Bedah Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, Dr. dr. Dedy Pratama, Sp.B, Subsp.BVE(K) (tengah) dan Pharma Marketing, Deputy Director PT Kalbe Farma Tbk, dr. Selvinna, M. Biomed (kanan) mengupas masalah perawatan luka kronik dalam diskusi dengan media bertajuk “Terobosan Baru dalam Perawatan Luka yang Sulit Sembuh” di Hotel Sari Pan Pasifik Jakarta, Sabtu (12/10)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Jumlah penderita luka kronis yang cukup signifikan di Indonesia harus segera ditangani dengan metode pengobatan yang modern. Hal itu karena penderita luka kronis tidak hanya merugikan pribadi yang bersangkutan, tetapi juga menyebabkan gangguan produktivitas keluarga, bahkan mengganggu sistem kesehatan nasional.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Prof. Dr. dr. David Sontani Perdanakusuma, Sp.BP-RE(K) dalam diskusi dengan media bertajuk "Terobosan Baru dalam Perawatan Luka yang Sulit Sembuh" di Hotel Sari Pan Pasifik Jakarta, Sabtu (12/10) mengatakan jika di Amerika Serikat (AS) saja perawatan secara terus-menerus sudah menggerus produktivitas 10 juta jam kerja yang terbuangnya sia-sia dengan nilai kerugian sekitar 2,3 miliar dollar AS.

"Kalau di AS saja dengan jumlah penderita diabetes 3,2 persen segitu besarnya, apalagi di Indonesia dengan perkiraan penderita mencapai 8,2 persen dari jumlah penduduk, tentu nilai kerugiannya lebih besar, walaupun belum ada perhitungan secara detail," jelas David.

Lebih lanjut David mengatakan, penelitian Etiology, Epidemiology, and Disparities in the Burden of Diabetic Foot Ulcers di National Library of Medicine, luka diabetes dapat berakibat komplikasi.

Bahkan, sekitar 20 persen orang yang mengidap luka diabetes terpaksa harus diamputasi kakinya, baik minor (di bawah pergelangan kaki), maupun mayor (di atas pergelangan kaki), atau keduanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top