For Revenge Rilis Album Mini Akustik
For Revenge
Foto: ANTARA/Sony Music EntertainmentJAKARTA - Grup musik rock alternatif asal Bandung for Revenge secara resmi melepas extended play (EP) atau album mini mereka berjudul Sebelum Merayakan sebagai permulaan menuju album penuh pada masa mendatang.
Sebelum Merayakan terdiri dari lima lagu yang diantaranya sudah dikenalkan pada 2024 lewat kolaborasi-kolaborasi unik dengan musisi lainnya seperti Meisya hingga More on Mumbles.
"Dengan konsep akustik dan kolaborasi, tantangan kami dalam mengerjakan Sebelum Merayakan adalah lebih ke usaha mencocokkan karakter For Revenge dengan para kolaborator tersebut. Tapi, selain itu, semua proses berjalan dengan lancar dan siap dinikmati para pencinta musik," kata vokalis For Revenge, Boniex Noer, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu (19/1).
Lima lagu di dalam karya itu ialah Sadrah - Acoustic feat. Meiska, Penyangkalan - Acoustic, Semula - Acoustic feat. More on Mumbles, Menunggu Giliran feat. Elsa Japasal, dan Kala Luka Berpesta feat. Wira Nagara.
Sebelum Merayakan terpilih sebagai judul untuk EP akustik kedua For Revenge sebagai prolog menuju album penuh kelima mereka, yang akan diberi judul Perayaan Patah Hati – Babak 2.
Dua lagu baru dibawa dalam EP ini yaitu Menunggu Giliran yang dikerjakan bersama Elsa Japasal dan lagu berjudul Kala Luka Berpesta menggandeng Wira Nagara. Menunggu Giliran dijadikan lagu utama dalam album mini itu.
Menunggu Giliran dipilih sebagai single utama karena memiliki ikatan dengan karya mereka sebelumnya, Sadrah dan Semula. Single utama itu juga menggambarkan bagian keempat dari tahapan depresi.
For Revenge mengangkat tema tahapan kesedihan dalam karya mereka.
"Lewat lagu ini, kami menggambarkan kondisi tersebut melalui sudut pandang seseorang yang sedang berada di titik terendah, kehilangan arah, dan tidak tahu harus ke mana. Pada akhirnya, pada setiap baitnya, Menunggu Giliran seperti menuntun seseorang yang sedang berada di fase tersebut untuk menemukan apa yang tersisa dari suatu keterpurukan,” ujar gitaris Arief Ismail.
Pemilihan Elsa Japasal dalam kolaborasi kali ini dilakukan karena karakter suara sang penyanyi yang dinilai menenangkan sehingga tak membuat lagu ini terkesan putus asa meski menggambarkan fase depresi.
Sementara itu, membahas karya Kala Luka Berpesta sang pemain bas Izha Muhammad menceritakan bahwa kerja sama dengan Wira Nagara terwujud setelah melihat kesamaan pada tema karya yang mereka bangun. Wira, yang akan merilis buku bertajuk Diktiosom Anthophyta, menghadirkan sajak-sajak yang dinilai Izha memiliki benang merah dengan tema For Revenge.
"Akhirnya, kami pun berkolaborasi dengan menuangkan sajak-sajak itu menjadi lagu Kala Luka Berpesta," kata Izha.
Penabuh drum For Revenge, Archims Pribadi, berharap semua lagu yang disuguhkan dalam Sebelum Merayakan bisa menggambarkan berbagai fase kehidupan manusia terutama mengenai kesedihan.
“Intinya, kebahagiaan dan kesedihan selalu berjalan beriringan lewat lagu-lagu yang kami suguhkan. Keduanya adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Karena itu, kami berharap mini album akustik ini bisa diterima di telinga khalayak yang lebih luas lagi, sekaligus mengiringi proses kedukaan menuju terpulihkan,” tutup Archims. Ant/I-1
Berita Trending
- 1 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 2 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 3 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 4 Tindak Tegas, KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Korupsi di Pemkot Semarang
- 5 Napoli Hadapi Ujian Berat dari Atalanta