Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis

FOOD Tingkatkan Penjualan Ritel

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) akan meningkatkan penjualan ritel di tahun ini. Saat ini, proporsi penjualan ritel sebesar 35 persen. Selain itu, Perseroan juga akan bekerja sama dengan institusi untuk membuat produk olahan daging.

Direktur Utama Sentra Food Indonesia, Agustus Sani Nugroho, mengatakan dari sisi penjualan pada tahun 2018 lalu, sektor ritel dalam hal ini penjualan melalui supermarket, toko, atau agen yang bukan horeka (hotel, kafe, restoran, dan bakeri), berkontribusi sekitar 35-38 persen dari total penjualan Perseroan.

"Proporsi penjualan itu yang akan berubah di tahun 2019. Nantinya akan ada pergeseran penjualan sektoral. Kita melihat potensi perkembangan di sektor ritel meski tidak seluruhnya stabil sebeb ada beberapa supermarket yang juga tutup namun buka toko baru juga. Jadi potensi di sektor ritel ini, kami melihatnya masih besar dan cukup signifikan untuk naik," ungkapnya di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Nugroho, di tahun 2019 ini, kontribusi penjualan ritel bisa naik sekitar 50 persen dari total penjualan Perseroan. Dari situ ada sekitar peningkatan penjualan sekitar 15 persen dari sektor ritel mengacu pada proporsi penjualan ritel sebesar 35 persen. Pada tahun ini, Perseroan juga tidak akan menambah titik distribusi untuk penjualan Perseroan.

Menurut Nugroho, memang untuk distribusi ini akan berpengaruh untuk customer horeka Perseroan. "Customer horeka kita akan membutuhkan quick service sehingga ketika mereka butuh barang kita akan delivery. Itu sebabnya dengan 10 titik distribusi yang dimiliki Perseroan dari Sumatera sampai Makassar dirasa sudah cukup baik," imbuh dia.

Terkait kerja sama institusi, Nugroho menambahkan, bahwa kerja sama institusi itu ada. Pada tahun ini, Perseroan sudah mulai kerja sama dengan Bulog yang meminta Perseroan agar memproduksi produk atas nama mereka. "Kita telah bekerja sama dengan membuat bakso untuk Bulog dengan merek Bakso Kita.

Bakso itu mereka distribusikan sendiri dan kerja sama ini kita harapkan bisa meningkat dengan produk lain selain bakso, mungkin sosis. Permintaan daging dari Bulog sekitar 50 ton per tiga bulan, sehingga 15 ton lebih per bulan," jelasnya.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top