Film Lyora Angkat Kisah Perjuangan Menkomdigi Meutya Hafid Menanti Sang Buah Hati
Foto: Koran Jakarta/Rivaldi Dani RahmadiJAKARTA - Rumah produksi Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment mengumumkan film drama keluarga terbaru bertajuk "Lyora: Penantian Buah Hati" akan memulai proses syuting.
Diadaptasi dari novel berjudul 'Lyora: Keajaiban yang Dinanti karya Fenty Effendy, film ini mengangkat perjuangan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid dan suaminya, Fajrie menantikan kehadiran sang buah hati, di tengah kesibukan karir Meutya sebagai ketua Komisi I DPR RI kala itu.
Film "Lyora: Penantian Buah Hati' mengisahkan perjalanan Meutya Hafid dan Fajrie yang berjuang mendapatkan buah hati melalui bayi tabung dan mengalami 3 kali keguguran dalam satu tahun, sebelum akhirnya berhasil pada usia 44 tahun. Film ini mengisahkan tentang penantian, keajaiban, dan perjuangan mental seorang wanita yang luar biasa.
Produser "Lyora: Penantian Buah Hati" Robert Ronny mengungkapkan, film ini dapat menginspirasi dan menguatkan para orang tua yang tengah berjuang menantikan buah hati mereka.
"Cerita tentang Lyora sebenarnya sudah saya ketahui sejak lama, karena Meutya adalah sahabat dari istri saya. Namun, ide untuk mengangkatnya ke layar lebai baru muncul setelah novelnya terbit dan mendapat perhatian luas dar masyarakat," kata Robert dalam konferensi pers Kick Off Syuting Film 'Lyora: Penantian Buah Hati', di kawasan Kemang, Jumat (17/1).
"Kisah ini sangat kuat dan inspiratif, sehingga saya merasa ini adala cerita yang tepat untuk diadaptasi menjadi film. Kami ingin menghadirkan kisa yang hangat dan menyentuh hati, sekaligus memberikan semangat bagi par orangtua yang tengah berjuang dalam penantian mereka," tambahnya.
Film "Lyora: Penantian Buah Hati" disutradarai oleh Pritagita Arianegara (Nomine Sutradara Terbaik Piala Citra FFI 2016), diproduseri oleh Virgie Baker, Robert Ronny, dan Pandu Birantoro. Andi Boediman sebagai produser eksekutif.
Marsha Timothy dan Darius Sinathrya akan berpasangan sebagai Meutya Hafid dan sang suami, Fajrie. Sederet nama lainnya yang menjadi pemeran dalam film ini, yakni Widyawati, Olga Lydia, Hannah Al Rashid, Aimee Saras, Ariyo Wahab, dan Ivanka Suwandi.
Marsha Timothy mengungkapkan antusiasmenya dan merasa terhormat dirinya bisa mendapatkan peran sosok perempuan hebat.
"Lyora hadir sebagai suara bagi perempuan yang sedang atau pernah berjuang menantikan buah hati. Film ini juga akan menceritakan tentang hubungan orang tua dan anak," ujar Marsha.
"Saya merasa terhormat bisa dipercaya untuk memerankan sosok perempuan hebat Indonesia, Ibu Meutya Hafid. la sosok yang berdedikasi terhadap pekerjaannya, dan itu yang menjadi kesamaan kami. Namun, meski seorang pekerja keras, Ibu Meutya juga adalah sosok yang tetap memiliki kelembutan dan memberikan kasih sayang terhadap keluarganya, termasuk Lyora, buah hatinya," tambahnya.
Sementara itu, Darius Sinathrya yang memerankan Fajrie, suami Meutya Hafid mengatakan film "Lyora: Penantian Buah Hati" memberikan makna tentang kegigihan dari pasangan yang menantikan buah hati mereka, dan menjadi isu relevan bagi penonton Indonesia.
"Kisah tentang perjuangan menantikan buah hati dari Ibu Meutya Hafid dan Mas Fajrie ini saya rasa akan sangat relate dengan banyak masyarakat kita. Dalam proses menantikan buah hati, support system menjadi penting. Terutama dari suami. Untuk itu, peran Mas Fajrie juga besar terhadap perjalanan mereka yang akhirnya dikaruniai anak bernama Lyora. Sangat tidak sabar untuk memulai syuting bersama para pemeran dan bekerja sama dengan sutradara. Semoga ketika filmnya rilis di bioskop bisa memberikan kisah yang hangat bagi penonton Indonesia," kata Darius Sinathrya.
Perjuangan dan perjalanan untuk memiliki anak adalah sebuah pengalaman yang bermakna, perasaan-perasaan yang berkecamuk ketika gagal, dan akhirnya berhasil menjadi seperti ikhtiar yang diganjar dengan keajaiban.
"Kisah Lyora mencerminkan komitmen Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment dalam menghadirkan inovasi melalui isu yang jarang diangkat namun dekat dengan masyarakat. Dengan riset mendalam, kami memperkuat cerita untuk memberikan pengalaman menonton yang autentik dan emosional," tambah produser eksekutif 'Lyora' Andi Boediman.
Film 'Lyora: Penantian Buah Hati' akan sangat dekat dengan banyak keluarga, khususnya para ayah dan ibu di fase apapun itu, baik yang sedang merencanakan, menantikan, mengalami kehilangan, ataupun sedang berjuang untuk mendapatkan buah hati. Anak, bukan hanya menjadi sebuah tujuan, melainkan lebih daripada itu, adalah sebuah doa dan harapan yang baik, sebuah keingin untuk menyampaikan dan menyalurkan rasa kasih sayang.
Film "Lyora: Penantian Buah Hati" siap memasuki tahap produksi dan akan tayang di bioskop Indonesia pada tahun 2025.