![Film ‘Everything Everywhere’ dan Tren Penggunaan Bahasa Asing di Hollywood](https://koran-jakarta.com/images/article/film-everything-everywhere-dan-tren-penggunaan-bahasa-asing-di-hollywood-230319123220.jpg)
Film ‘Everything Everywhere’ dan Tren Penggunaan Bahasa Asing di Hollywood
![Film ‘Everything Everywhere’ dan Tren Penggunaan Bahasa Asing di Hollywood](https://koran-jakarta.com/images/article/film-everything-everywhere-dan-tren-penggunaan-bahasa-asing-di-hollywood-230319123220.jpg)
Michelle Yeoh berpose dengan Piala Oscar untuk kategori AKtris Terbaik dalam film "Everything Everywhere All at Once, di Teater Dolby di Los Angeles, AS, Minggu, 12 Maret 2023.
Para pasukan bawah laut dari kerajaan Talokan dalam film karya Ryan Coogler Black Panther: Wakanda Forever tidak sekalipun terlihat berbicara bahasa inggris. Dalam film yang termasuk dalam Marvel Cinematic Universe (MCU) tersebut, kerajaan fiksi atlantis yang ada diganti menjadi kerajaan yang terinspirasi dari masyarakat Meso Amerika.
Bahasa yang orang-orang Talokan gunakan dalam film tersebut adalah bahasa yang ada di dunia nyata bernama Yucatec Maya, digunakan oleh masyarakat-masyarakat pedalaman di Guatemala, Belize dan Meksiko Selatan.
Menyebarkan Sebuah Bahasa Kesukuan
Yucatec Maya adalah salah satu rumpun bahasa maya yang terstigmatisasi dan termarginaliasi sebagai akibat dari kolonialisme yang berkepanjangan.
Namun arahan kreatif Coogler untuk menggunakan bahasa Yucatec Maya sebagai bahasa yang digunakan orang Talokan serta penggunaan secara masif kultur Mayan dan Aztec sebagai inspirasi aspek visual telah memberikan suatu rasa bangga bagi para penikmat film berbahasa Maya yang melihat kultur dan bahasa mereka digunakan secara luas.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya