Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Film Dokumenter "Eastern Front" Singkap Sisi Gelap Medan Tempur Perang Berdarah di Ukraina

Foto : VoA/REUTERS/Maximilian Schwarz
A   A   A   Pengaturan Font

Dalam film dokumenter Eastern Front, sejumlah relawan medis Ukraina tampak berjalan melewati hutan untuk memberikan perawatan kepada tentara yang terluka parah saat menghadapi serangan Russia sambil melindungi diri dari hujan peluru Russia.

Dalam salah satu adegan film dokumenter itu, paramedis menggotong tandu yang membawa tentara yang berteriak kesakitan ke dalam ambulans dan siap melewati jalan-jalan berlubang menuju pusat medis terdekat.

Yevhen Titarenko, sutradara asal Ukraina yang ikut menggarap film itu mengatakan, "Saya kira, orang-orang biasanya mendapat ide romantis tentang perang dari buku-buku, film-film. Setiap orang perlu melihat dengan mata kepala mereka sendiri agar mereka dapat mengerti tentang perang ini."

Film dokumenter Eastern Front itu diluncurkan perdana pada Festival Film Berlin pada tanggal 24 Februari, bertepatan dengan peringatan setahun invasi penuh Russia ke Ukraina. Perilisan film itu juga untuk merayakan kegigihan warga Ukraina sekaligus memperlihatkan potret mengerikan tentang kehancuran akibat perang.

Russia yang telah berulangkali membantah menarget warga sipil, mengatakan perang itu sebagai "operasi militer khusus" untuk melindungi keamanan wilayah negaranya sendiri.

Titarenko, yang ikut bertugas di batalion relawan medis tahun lalu, melakukan beberapa pengambilan gambar dari pengalamannya sendiri saat berada di kota-kota terdekat termasuk Kharkiv dan Kherson.

Vitaly Mansky, sutradara kelahiran Lviv, yang ikut mengarap film Eastern Front bersama Titarenko, menambahkan beberapa adegan film yang direkam di bagian barat Ukraina.

Mansky menambahkan, "Pesan ini dimaksudkan agar tidak ada pihak yang berpikir mereka dapat bersembunyi dari perang ini. Perang ini benar-benar nyata".

Kedua sutradara ini memperlihatkan gambar-gambar kehancuran perang seperti sisa bangunan apartemen yang hangus, kumpulan sapi yang berada di ladang yang hancur akibat pemboman dan membandingkannya dengan adegan sehari-hari yang memperlihatkan persahabatan dan cinta.

Film itu juga menyertakan potongan-potongan gambar yang direkam dengan ponsel dengan panorama ladang padawaktu fajar atau saat berkabut. Mansky menambahkan, "Saya ingin memperlihatkan bahwa perang bukanlah keadaan alami bagi pahlawan. Keadaan alami mereka adalah kedamaian, kenyamanan keluarga, rumah orang tua mereka, pegunungan Carpathians."

Film itu menggambarkan keseharian paramedis di antaranya, mengobrol dan bercanda di tepi danau sementara yang lainnya berenang di danau pada siang hari yang terik dan acara pembaptisan salah seorang anak mereka di sebuah gereja.

Setelah menampilkan film Eastern Front dalam festival film tersebut, Titarenko kembali ke medan tempur.

"Saya seorang paramedis dan saya akan merekam apa yang saya lihat. Saran yang paling praktis adalah berupaya agar jangan terluka dan tetap hidup," ungkap dia. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top