Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Korona

Filipina Perintahkan Anak-Anak Tinggal dalam Rumah

Foto : AFP/Ted ALJIBE

Larangan Covid-19 | Seorang pria membonceng dua anaknya saat mereka bersepeda di jalanan Kota Manila yang sepi akibat diberlakukannya lockdown pada Maret 2020 lalu. Pada Jumat (23/7), pemerintah Filipina melarang anak-anak di luar rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Delta yang amat menular dan mematikan.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Pemerintah Filipina pada Jumat (23/7) memerintahkan anak-anak agar tetap tinggal dalam rumah. Perintah itu dikeluarkan setelah rumah sakit-rumah sakit di Filipina bersiap menghadapi lonjakan pasien Covid-19 varian Delta yang amat mudah menular karena kasus varian virus ini merajalela di sejumlah negara tetangga.

"Hampir setengah dari 47 kasus varian Covid-19 yang lebih ganas ini penularannya terdeteksi di dalam negeri," kata Kementerian Kesehatan Filipina. "Data ini semakin meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya peningkatan tajam dalam infeksi Covid-19 yang sejauh ini telah mencapai 1,5 juta kasus sejak awal pandemi," imbuh kementerian itu.

Sementara itu juru bicara kepresidenan Harry Roque saat mengumumkan aturan yang lebih ketat untuk wilayah ibu kota nasional dan empat provinsi tempat kasus virus korona melonjak, mengatakan bahwa Covid-19 varian Delta lebih menular dan mematikan.

"Selain memperketat aturan kapasitas salon kecantikan, pertemuan keagamaan dan restoran untuk menerima tamu yang ingin makan di tempat, anak-anak berusia 5 hingga 17 tahun diperintahkan untuk tetap tinggal dalam rumah," ucap Roque.

Pengetatan aturan itu diambil selang dua pekan setelah pemerintah Filipina mencabut aturan anak dibawah umur untuk keluar rumah yang mulai diterapkan sejak Maret 2020 lalu. Aturan yang melarang anak-anak ke luar rumah sebelumnya banyak dilanggar.

Langkah Antisipasi

Penerapan kembali larangan anak-anak keluar rumah diambil pemerintah Filipina dengan alasan tingginya risiko anak-anak terkena virus korona yang kemudian menularkan pada keluarganya yang lebih tua.

Sebuah kelompok peneliti independen yaitu OCTA yang turut membantu pemerintah untuk mengarahkan penanganan pandemi pada Kamis (22/7) menyerukan dilaksanakan penguncian wilayah (lockdown) secara lokal selain perpanjangan penerapan jam malam dan anjuran agar anak-anak tak keluar rumah.

"Kami yakin lonjakan kasus yang masih merupakan tahap awal ini telah terjadi di wilayah ibu kota. Lonjakan ini mungkin disebabkan oleh varian Delta," demikian pernyataan Ranjit Rye dari OCTA.

Terkait perkiraan bakal terjadinya lonjakan kasus Covid-19, Kementerian Kesehatan Filipina saat ini sedang mengaudit ketersediaan tempat tidur inap, obat, oksigen, dan tenaga kesehatan di seluruh rumah sakit.

Saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada awal tahun ini, sejumlah fasilitas kesehatan masyarakat di Filipina menyatakan bahwa mereka kewalahan untuk menangani banyaknya pasien.

Sebagai bagian dari langkah pencegahan penularan, aturan masuk melalui perbatasan negara pun diperketat terutama untuk mengantisipasi kedatangan dari Thailand dan Malaysia dimana kedua negara tersebut sedang berupaya keras untuk membendung munculnya Covid-19 varian Delta. Selain itu Filipina juga telah mengumumkan larangan perjalanan terhadap sejumlah negara seperti dari India, Indonesia dan Pakistan.

Sementara itu terkait program vaksinasi, hingga saat ini Filipina baru berhasil menyuntikkan vaksin dosis lengkap bagi lebih dari 5 juta populasinya sedangkan 10,5 juta penduduknya baru menerima satu dosis vaksin. Jumlah total populasi di Filipina sendiri saat ini mencapai 110 juta orang.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top