Filipina Darurat Ketahanan Pangan
beras
Foto: istMANILA - Untuk menurunkan harga beras yang tinggi, Pemerintah Filipina mendeklarasikan keadaan darurat ketahanan pangan.
Menteri Pertanian Filipina Francisco Tiu Laurel Jr mengatakan bahwa langkah tersebut akan membantu pemerintah melepaskan stok cadangan beras untuk menstabilkan harga eceran.
“Deklarasi darurat ini memungkinkan kami untuk melepaskan stok cadangan beras yang dimiliki Otoritas Pangan Nasional guna menstabilkan harga dan dapat diakses konsumen,” katanya.
Filipina adalah salah satu importir beras terbesar di dunia dan harga beras meningkat sekitar 20 persen tahun lalu.
Filipina menyatakan keadaan darurat pangan itu berdasarkan rekomendasi Dewan Koordinasi Harga Nasional atas pengamatannya terhadap kenaikan harga meskipun ada pengurangan tarif impor beras dari 35 persen menjadi 15 persen pada Juli tahun lalu.
Undang-Undang Tarifisasi Beras membatasi NFA Filipina untuk menjual beras secara langsung kepada masyarakat, tetapi undang-undang tersebut mengizinkan menteri pertanian untuk menyatakan keadaan darurat dan melepaskan stok cadangan.
Saat ini, NFA memiliki sekitar 300.000 metrik ton stok cadangan dan lembaga tersebut berencana untuk melepaskan setengah dari jumlah tersebut dalam enam bulan ke depan.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 3 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Meksiko, Kanada, dan Tiongkok Siapkan Tindakan Balasan ke AS
Berita Terkini
- Puan Sebut KTT Anak di Vatikan Lahirkan Aksi Nyata demi Hak Anak se-Dunia
- Paripurna DPR RI Setujui RUU BUMN Menjadi UU, Struktur Organisasi Danantara Ditetapkan Langsung Presiden
- Presiden Prabowo Berkomitmen Sempurnakan Program MBG Agar Jangkau Seluruh Indonesia
- Tenaga Surya Opsi Terbaik Bagi RI Capai Target EBT 75 GW Sebelum 2035
- Sayang Harus Ada Seorang Ibu Meninggal Dulu, Baru Gas Dikembalikan ke Pengecer