Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS I AS, Filipina, dan Jepang Akan Segera Luncurkan Patroli AL bersama di LTS

Filipina Akan Tingkatkan Diplomasi dan Kemampuan Pertahanan

Foto : AFP/Armed Forces of the Philippines’ Western Comma

Patroli Bersama l Sejumlah perwira AL Filipina memberi hormat saat kapal perang yang mereka tumpangi berpapasan dengan kapal  USS Gabrielle Giffords milik Angkatan Laut AS saat patroli bersama USINDOPACOM pada Februari lalu. AL Filipina, AS, dan Jepang pada Senin (1/4) dilaporkan akan segera meluncurkan patroli angkatan laut bersama di LTS.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Tindakan balasan yang dilakukan Filipina sebagai respons terhadap aksi Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan (LTS) akan mencakup penguatan kemampuan pertahanan Filipina dengan sekutunya dan menggunakan semua langkah diplomatik untuk menyelesaikan perselisihan. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat keamanan Filipina pada Senin (1/4).

Penegasan ini dilontarkan menyusul pernyataan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pekan lalu yang mengatakan bahwa negaranya akan menerapkan tindakan yang tidak ditentukan terhadap serangan ilegal, koersif, agresif dan berbahaya yang dilakukan oleh penjaga pantai Tiongkok, sehingga meningkatkan pertikaian di LTS.

"Tanggapan yang proporsional, bijaksana dan masuk akal yang dibicarakan oleh Presiden tidak hanya mencakup aspek penguatan kemampuan militer dan pertahanan dengan sekutu lainnya, tetapi juga berbicara tentang upaya diplomatik yang melelahkan untuk menyelesaikan masalah ini," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, Jonathan Malaya, seraya menggambarkan bahwa rencana tersebut sebagai sebuah rencana multidimensi.

"Presiden Marcos Jr juga memerintahkan pemerintahannya untuk memperkuat koordinasi keamanan maritim untuk menghadapi berbagai tantangan serius terhadap integritas wilayah dan perdamaian," demikian bunyi salinan arahan yang dirilis pada Minggu (31/3) lalu.

Sedangkan Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Senin mengatakan bahwa apapun kebijakan yang diambil Filipina, tidak ada kebijakan yang akan mempengaruhi hak maritim atau klaim kedaulatan Tiongkok.

Kerusuhan terbaru terjadi pada tanggal 24 Maret, ketika Tiongkok menggunakan meriam air untuk mengganggu misi pasokan Filipina ke Second Thomas Shoal untuk tentara yang berjaga di kapal perang yang sengaja dikandaskan di terumbu karang.

Para pejabat pertahanan saling melontarkan kecaman baru-baru ini, dengan Tiongkok yang mengatakan bahwa Filipina adalah pihak yang harus disalahkan atas rusaknya hubungan kedua negara, dan menuduh negara tetangganya tersebut melakukan provokasi, misinformasi, dan pengkhianatan.

Patroli Bersama

Sementara itu AS, Jepang, dan Filipina, dilaporkan akan meluncurkan patroli angkatan laut bersama di LTS dalam sebuah langkah yang dipandang sebagai upaya melawan peningkatan agresi Tiongkok di wilayah tersebut.

Latihan trilateral ini merupakan bagian dari paket inisiatif yang akan diumumkan oleh para pemimpin utama ketiga negara pada pertemuan puncak pertama mereka pada 11 April mendatang, menurut outlet berita AS, Politico, yang merupakan pihak pertama yang melaporkan rencana tersebut.

"Meskipun Filipina dan AS telah melakukan latihan gabungan secara rutin, ini akan menjadi pertama kalinya Pasukan Bela Diri Maritim Jepang mengambil bagian dalam kegiatan tersebut, yang akan diadakan sedini mungkin," kata kantor berita Asahi Shimbun.

Asahi mengutip sumber-sumber pemerintah Jepang yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa langkah tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kehadiran Angkatan Laut Tiongkok di wilayah tersebut.

Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai rencana bersama tersebut, namun Politico mengatakan bahwa hal tersebut akan menjadi unjuk kekuatan yang dirancang untuk menunjukkan kepada Beijing bahwa sikap agresifnya tidak akan ditoleransi. ST/RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top