“Festival Tenun Badui' Lestarikan Kearifan Lokal
Foto: antaranewsPelestarian budaya kearifan lokal masyarakat Badui melibatkan 40 peserta, termasuk empat siswa disabilitas.
LEBAK - Sanggar Guriang Kabupaten Lebak melestarikan budaya kearifan lokal melalui "Festival Tenun Badui" yang dilaksanakan selama sepekan, 25-31 Agustus, di Warunggunung.
"Kita harus mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal kehidupan masyarakat Badui," kata Ketua Sanggar Guriang, Dede Majid, di Lebak, Minggu (28/8).
Ia menjelaskan Festival Tenun Badui yang dilaksanakan Sanggar Guriang di Warunggunung selama sepekan merupakan bagian kepedulian terhadap budaya masyarakat Badui. Kehidupan masyarakat Badui, selain bercocok tanam juga diwajibkan mampu membuat kain tenun, warisan nenek moyang.
Untuk itu, dia terus mencoba melestarikan budaya kearifan lokal, di antaranya dengan menggelar Festival Tenun Badui. Pelaksanaan festival juga mendorong ekonomi kreatif bagi perajin kain Badui, siswa disabilitas, dan masyarakat lainnya. Masyarakat setempat bisa mengelola parkir kendaraan, termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan banyak pelaku usaha dengan adanya pengunjung Festival Tenun Badui.
Menurut Dede, pelestarian budaya kearifan lokal masyarakat Badui melibatkan 40 peserta. Mereka terdiri atas 20 peserta, di antaranya empat siswa disabilitas yang mempelajari penenun kain Badui sesrta merancang busana kain tenun. Bahkan, dari 20 peserta yang mempelajari penenun dan desainer busana, juga mengikuti loka karya dua hari di kawasan permukiman Badui dengan instruktur langsung perajin Badui.
Sedangkan, 20 peserta lainnya semuanya siswa disabilitas dari seluruh sekolah khusus mulai SD, SMP dan SMA. Mereka mengikuti peragaan busana yang berlangsung 29-30 Agustus di Festival Tenun Badui. "Kami menggelar Festival Tenun Badui dengan melibatkan siswa disabiitas. Tujuanya untuk mendorong agar mereka mampu berkarya menenun hingga merancang busana. Dengan begitu, mereka dapat mengembangkan ekonomi," katanya.
Menurut Dede, kegiatan festival bekerja sama dengan Kemendikbudristek untuk pelestarian budaya kearifan lokal. Bahkan, penenun kain tenun Badui juga didatangkan dari perajin Badui enam orang untuk memperkenalkan kepada siswa disabilitas dan pengunjung.
"Kami berharap kegiatan festival dapat memotivasi masyarakat agar mau melestarikan kearifan lokal. Jangan sampai kearifan lokal hilang," kata Dede Majid. Guru SMA Khusus Negeri 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Ucu, menambahkan, pihaknya mengirimkan tujuh siswa difabel untuk mengikuti fashion show busana Badui pada acara Festival Tenun Badui yang diselenggarakan Sanggar Guriang Warunggunung.
Sanggar Guriang memberikan perhatian cukup besar terhadap siswa difabel untuk mengikuti fashion show agar anak-anak bisa berkiprah dalam dunia busana. "Kita mengapresiasi siswa difabel ternyata juga mampu mengikuti fashion show seperti ditampilkan peragawati dan peragawan," tandas Ucu.
Sementara itu, Ranti, seorang instruktur dari Badui menjelaskan, para difabel yang belajar desainer busana Badui sambil belajar langsung menenun kain hingga merancang dan menjahitnya. "Kami sebagai perajin penenun kain Badui tentu bangga karya desainer empat siswa disabilitas sungguh luar biasa. Hasilnya dapat ditampilkan dalam fashion show Festival Tenun Badui," katanya. Ant/wid/G-1
- Baca Juga: Aduan Warga Harus Cepat Direspons
- Baca Juga: Pameran Otomotif GAIKINDO
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Menag Laporkan Penerimaan Gratifikasi ke KPK
- 2 Siswa SMK Hanyut di Air Terjun Lahat, Tim SAR Lakukan Pencarian
- 3 Dua Petugas Pemilu di Jatim Meninggal Dunia, Tujuh Orang Sakit
- 4 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 5 Calon Wakil Wali Kota Armuji Sebut Warga Surabaya Cerdas Gunakan Hak Pilih
Berita Terkini
- Jelang Nataru, Garuda Indonesia Turunkan Harga Tiket Mulai Desember
- Iran Gelar Perundingan Nuklir dengan Negara-negara Eropa Seiring Meningkatnya Ketegangan
- Gantikan Heru Budi Hartono, Mayjen TNI Ariyo Windutomo Dilantik Jadi Kepala Sekretariat Presiden
- 30 Tahun PlayStation, Bagaimana Kotak Abu-abu Sony Menaklukkan Dunia Game
- Presiden Prabowo Gelar Sidang Kabinet Sore Ini, Bahas Hasil Lawatan ke 6 Negara