Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Festival Lingkungan LIKE 2 Berlangsung Meriah 

Foto : istimewa

Tulus tengah tampil dalam acara Festival LIKE 2 pada hari ketiga pada hari Sabtu (10/8) yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Acara ini berlangsung selama empat hari dari k 8 – 11 Agustus 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali menggelar Festival LIKE (Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan) tahun ini. Mengusung tema 10 Tahun untuk Sustainabilitas, Festival LIKE 2 menghadirkan berbagai kegiatan terkait bidang lingkungan selama empat hari sejak 8 - 11 Agustus 2024.

Dalam sambutannya Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan Festival LIKE 2 menjadi momen untuk menunjukkan upaya dan kontribusi KLHK dalam 10 tahun terakhir di kabinet Presiden Joko Widodo. Ia mengungkapkan banyak titik-titik belok, kegiatan, maupun kebijakan, upaya-upaya perbaikan atau corrective actiondan peningkatan kerja yang harus semakin akuntabel dan terukur selama 10 tahun pada kabinet Presiden Jokowi.

"Kontinuitas dan konsistensi sangat penting dalam upaya kita meyakinkan publik dan masyarakat, dan dunia internasional dalam kaitan dengan isu global atau sektor lingkungan sumber daya alam dan iklim," kata Siti dalam seremoni pembukaan Festival LIKE 2 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat pada hari Kamis (8/8).

Siti menambahkan Festival LIKE 2 juga menjadi rangkaian road toConference of the Parties of the UNFCCC (COP 29) di Baku, Azerbaijan, pada November mendatang. Dengan begitu, Festival LIKE 2 menjadi ajang penting untuk memaknai langkah dan upaya Indonesia dalam menyertai kebijakan, maupun kerja-kerja operasional untuk merespons berbagai tantangan lingkungan dan perubahan iklim.

Sementara itu Ketua Panitia sekaligus Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro menjelaskan Festival LIKE 2 menghadirkan pameran dari 57 boothdari unsur pemerintah, organisasi internasional, kementerian-lembaga, dan dari komunitas lingkungan. Ada talkshow kinerja KLHK dan juga pencapaian teknologi ramah iklim sebanyak 53 sesi, penghargaan kepada tokoh 82 tokoh akademisi, media, komunitas, pemerintah daerah, dan dunia usaha.

Selain itu, pihaknya juga menghadirkan lomba untuk generasi muda, mulai dari lomba karya tulis, lomba video lingkungan, lomba debat lingkungan, lomba pidato bahasa Inggris, sampai lomba debat lingkungan. Total peserta untuk berbagai lomba tersebut mencapai ribuan orang.

"Selain itu kami juga menyediakan layanan konsultasi pelayanan publik KLHK ada 26 jenis layanan yang direncanakan melayani 2.020 orang untuk konsultasi. Kami juga menggerakkan komunitas untuk gerak jalan bersama yang akan terdiri dari 5.000 peserta, gowes 5.050 peserta dan fun ridingdengan menggunakan kendaraan konversi dari bensin menjadi listrik sebanyak 297 peserta," ungkap Sigit.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri hari kedua Festival LIKE 2, pada hari Jumat (9/8. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga terlihat menghadiri acara tersebut.

Jokowi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Perhutanan Sosial dan SK Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) kepada masyarakat. Jumlah SK Perhutanan Sosial yang dibagikan Jokowi sebanyak 40 surat keputusan dengan lahan seluas 16.800 hektar kepada 3.526 KK. Sementara itu, jumlah SK TORA yang dibagikan Jokowi sebanyak 20 surat keputusan dengan lahan seluas 43.122 hektar.

Usai penyerahan SK, Jokowi juga menyempatkan diri mengunjungi beberapaboothpameran di Festival LIKE 2. Di sela Festival LIKE 2, Jokowi pun mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi menjaga lingkungan untuk mewujudkan bumi yang berkelanjutan.

"Mengatasi dampak perubahan iklim itu tidak bisa dikerjakan oleh pemerintah sendiri oleh satu negara, semua negara harus melakukan. Karena memang semuanya butuh gerakan dari masyarakat dan pemerintah bersama sama, sehingga kita bisa wujudkan bumi yang berkelanjutan," ungkap Jokowi.

Dalam Festival LIKE 2, KLHK juga meluncurkan Sistem Layanan Dana Lingkungan. Program itu merupakan dukungan pemerintah kepada masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Menteri LHK mengatakan ini merupakan wujud nyata arahan Presiden Jokowi kepada KLHK sebagai dukungan fasilitas kepada masyarakat.

"Ini merupakan jawaban atas perintah Bapak Presiden kepada saya bahwa aksi masyarakat untuk lingkungan tentu saja memerlukan dukungan, fasilitas dari pemerintah dan pemerintah daerah," ujar Siti.

Selain itu, KLHK juga meluncurkan program Laboratorium Ekologi Sosial untuk Keadilan (Lab Ekosos) dari Institut Hijau Indonesia. Peluncuran ini merupakan bukti upaya menjaga lingkungan dan mewujudkan keadilan sosial yang lebih luas bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Program ini diharapkan menjadi wadah kegiatan generasi muda dalam mempelajari fungsi ekologi dan sistem sosial serta dapat menciptakan pertumbuhan secara berkelanjutan," imbuhnya.

KLHK kembali memberi penghargaan kepada pelaksana Program Kampung Iklim (ProKlim). Tahun ini Trophy Proklim Lestari diberikan kepada 34 kampung iklim dan Trophy Proklim Utama kepada 55 kampung iklim. Selain trophy, diberikan juga penghargaan berupa Sertifikat Proklim Utama kepada 416 kampung iklim yang tersebar di Indonesia.

Di Malam Penganugerahan Festival LIKE 2 pada Sabtu (10/8), KLHK juga memberi penghargaan kepada 80 mitra yang telah turut menjaga dan melestarikan lingkungan hidup Indonesia. Siti mengajak semua pihak untuk terus bekerja keras dan berkomitmen pada keberlanjutan guna Indonesia yang lebih baik di masa depan.

"Ini juga mampu menginspirasi banyak pihak untuk mengambil peran guna menjadikan masa depan Indonesia yang lebih baik, melalui kerja-kerja yang continue, konsisten, dan persisten selaras dengan tema festival LIKE 2 yaitu sustainabilitas," katanya.

Kemeriahan Festival LIKE 2 di hari terakhir diawali dengan kegiatan jalan sehat 'I LIKE WALK' yang dibuka langsung oleh Wakil Menteri (Wamen) LHK Alue Dohong. KLHK menghadirkan sederet hadiah menarik yang dibagikan kepada peserta dari mulai vespa listrik, sepeda bambu UI hingga televisi juga disediakan oleh panitia.

"Ada hadiah-hadiah atau doorprize yang nanti akan bisa diperoleh, tapi tentu diundi ya. Karena itu saya mohon kita jalannya nggak jauh ini tapi kebersamaannya, spirit yang bersama itu yang akan kita lakukan bersama-sama pagi ini," ujar Alue.

Pada sore hari, sekitar 600 pesepeda dari berbagai komunitas mengikuti I LIKE GOWES start dari Kantor KLHK Kebon Nanas dan finis di JCC Senayan Jakarta dengan jarak kurang lebih 14 km. Direktur Pengendalian dan Pencemaran Air Tulus Laksono mengatakan I LIKE GOWES dilakukan untuk mengajak untuk mengurangi emisi dari kegiatan sehari-hari, termasuk dengan bersepeda.

"Harapan kami itu masyarakat dalam beraktivitas bisa mengurangi emisi, mengurangi karbon, karena kita kan masih berpacu untuk mengatasi climate changeitu ya. Kami berharap masyarakat beraktivitas tidak menggunakan kendaraan yang menghasilkan emisi," tuturnya.

Hadirkan Tulus-Lyodra

Selama 4 hari digelar, Festival LIKE 2 juga menghadirkan berbagai konser musik bertajuk I LIKE CONCERT. Sederet musisi ternama Tanah Air meramaikan Festival LIKE mulai dari Tulus hingga Lyodra. Pada hari pertama, Maliq & D'essentials tampil membawakan lagu Senja Teduh Pelita, Terdiam, hingga Aduh. Penampilan Happy Asmara dengan lagu Rungkad, Pamer Bojo hingga Pergi Pagi Pulang Pagi menutup rangkaian Festival LIKE 2 di hari kedua.

Sementara gelaran Festival LIKE 2 di hari ketiga menghadirkan Tulus dengan lagumedleyRuang Sendiri, Sewindu, Remedi, Tukar Jiwa, dilanjut dengan lagu Teman Hidup. Tak kalah meriah, hari terakhir Festival LIKE 2 diramaikan dengan penampilan Ndarboy Genk hingga Lyodra.

Sebagai informasi, Festival LIKE 2 turut menghadirkan berbagai kegiatan mulai dari uji emisi gratis, gelaran fashion show,kompetisi diplomasi lingkungan hingga pasar rakyat. Ada pula pameran instalasi instalasi benang milik seniman Mulyana bertajuk 'Homage to Ocean' serta Ruang Immersive yang menjadi spot foto bagi pengunjung.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top