Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Fenomena Lucu-lucuan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan kata lain, janji-janji di dalam baliho atau spanduk atau alat peraga lainnya yang disampaikan calon bukan sekadar bisa diterima, tapi menjadi bahan untuk disanggah secara frontal maupun guyonan. Nah, pasangan fiktif Dildo memilih bukan sekadar kritik tapi juga disampaikan dengan lucu-lucuan.

Fenomena lucu-lucuan pada tahun politik adalah bentuk dari gagal paham maupun konsekuensi adanya perlawanan. Ini terjadi, karena selama ini publik dicekoki janji-janji muluk. Publik dianggap subjek yang harus dituntun dalam melangkah, diayomi, dan diarahkan kembali jika pilihannya berpotensi tidak tepat.

Bahkan untuk mengarahkannya, publik harus dicekoki kabar bohong atau hoaks agar sistem berpikirnya selalu tercekam ketakutan.

Lebih dari itu, munculnya fenomena pasangan Dildo lantaran adanya kejenuhan yang dirasakan masyarakat kepada para elite politik. Fenomena ini juga dianggap sebagai cara untuk mencairkan suasana politik.

Biasanya satire muncul pada saat sebuah proses itu mencapai titik jenuh. Nah, pasangan fiktif Didlo muncul karena saluran-saluran untuk mengungkapkan kegelisahan sudah tidak bisa lagi diharapkan. Kemunculan Nurhadi-Aldo tersebut adalah sebuah upaya yang lahir dari keinginan masyarakat dalam rangka menormalkan kembali kontestasi pemilu yang sudah mulai panas ini.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top