![Fenomena ‘Bocah Kosong’ di Media Sosial, Kenapa Jadi Tren dan Disukai Netizen?](https://koran-jakarta.com/images/article/fenomena-bocah-kosong-di-media-sosial-kenapa-jadi-tren-dan-disukai-netizen-231012114859.jpg)
Fenomena ‘Bocah Kosong’ di Media Sosial, Kenapa Jadi Tren dan Disukai Netizen?
![Fenomena ‘Bocah Kosong’ di Media Sosial, Kenapa Jadi Tren dan Disukai Netizen?](https://koran-jakarta.com/images/article/fenomena-bocah-kosong-di-media-sosial-kenapa-jadi-tren-dan-disukai-netizen-231012114859.jpg)
Figur publik Catheez, Meyden & Vior dalam tayangan YouTube WKWK Project by Genflix.
Mengapa bisa terjadi?
Eca Aura, Nita Vior, dan Chateez adalah contoh manifestasi dari perlawanan terhadap hegemoni dalam dunia hiburan. Dalam kerangka teori hegemoni yang diperkenalkan oleh Antonio Gramsci, fenomena ini dapat dilihat melalui dua instrumen penting:
Pertama, ada "War of Position", yang dalam pemikiran Gramsci adalah strategi perubahan budaya yang diterapkan secara bertahap dan sistematis melalui berbagai institusi dan norma yang ada dalam masyarakat. Konsep ini mencerminkan usaha perlahan dalam mengubah pandangan, nilai-nilai, dan preferensi budaya yang telah diterima oleh masyarakat.
Dalam konteks perubahan selera dari penekanan pada kecantikan fisik menuju karakteristik "bocah kosong," strategi ini dapat melibatkan langkah-langkah seperti pembentukan opini publik yang mendukung perubahan tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan "koalisi" bocah kosong untuk menyuarakan bahwa era baru dari sebuah eksistensi di dunia hiburan adalah yang lugu dan polos.
Kedua, ada "War of Movement", yang merupakan strategi yang lebih revolusioner dan mendadak dalam mengubah budaya, norma, dan nilai-nilai dalam masyarakat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya