![Fasilitas Perawatan Tak Layak, Rute Penerbangan Harus Dibatasi](https://koran-jakarta.com/images/article/phpx617_z_resized.jpg)
Fasilitas Perawatan Tak Layak, Rute Penerbangan Harus Dibatasi
![Fasilitas Perawatan Tak Layak, Rute Penerbangan Harus Dibatasi](https://koran-jakarta.com/images/article/phpx617_z_resized.jpg)
Meski begitu, pemberian jadwal penerbangan merupakan fasilitas negara yang wajib disertai dengan syarat keamanan tertinggi. Sebab, nyawa manusia tidak bisa dihargai murah demi mengejar keuntungan bisnis semata.
Pemerintah sebagai pemberi fasilitas rute dan jadwal penerbangan menjadi ikut bertanggung jawab atas kecerobohan keselamatan penerbangan airliners yang mengabaikan keselamatan demi mengejar frekuensi trayek dan laba.
Contoh buruknya standar perawatan Lion Air sempat diwartakan oleh The New York Times (NYT). Media asing itu memaparkan, salah satu pilot Lion Air, Kapten Hasan Basri, mengatakan dua tahun lalu dia memeriksa buku catatan, dan menemukan radar cuaca yang terletak di bagian hidung pesawatnya tidak berfungsi.
Seharusnya masalah itu selesai diperbaiki dalam waktu 10 hari, namun Hasan mengatakan bahwa maskapai itu memiliki kebiasaan memindahkan radar yang rusak ke pesawat lain.
Lion Air dikabarkan juga mengakui telah mengurangi jam pelatihan pilot dibandingkan dengan maskapai lain. Maskapai Garuda Indonesia melatih pilot mereka untuk menerbangkan pesawat Boeing Max-8 dengan simulator khusus di Singapura, sedangkan pilot Lion Air hanya mengambil program belajar online selama tiga jam.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya