Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Fasilitas Pengolahan Limbah Air di SDI PB Soedirman Cijantung Diresmikan

Foto : ISTIMEWA

pengolahan limbah

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Suntory Garuda Beverage (SGB) meresmikan fasilitas Pengolahan Air Limbah Cuci Tangan Menjadi Air Bersih Siap Pakai di SDI PB Soedirman, Cijantung, Jakarta. Fasilitas ini adalah perwujudan dari ide anak-anak dan guru di tersebut saat mengikuti Proyek Mizu, sebuah kompetisi inovasi konservasi air antar sekolah binaan Mizuiku, pada 2021.

Fasilitas pengolahan limbah di SDI PB Soedirman dapat mengkonservasi air rata-rata 525 liter air per hari, sekitar 15.000 liter per bulan. Kapasitas itu setara dengan konsumsi air minum untuk 250 orang dewasa.

"Fasilitas pengolahan limbah air tersebut membuktikan Mizuiku telah memberi dampak positif dalam aspek sosial, lingkungan dan ekonomi kepada masyarakat," kata Chief Executive Officer & President Director, Suntory Garuda Beverage, Ong Yuh Hwang, melalui konferensi pers daring Senin (25/7).

Ia memaparkan, melalui ratusan sekolah binaan yang tersebar di enam daerah di seluruh Indonesia, Mizuiku secara bertahap telah berhasil menciptakan komunitas anak-anak usia SD yang berkarakter dan lebih cinta lingkungan. Fasilitas-fasilitas yang telah dibangung sudah berhasil mengkonservasi ribuan liter air bersih sejak 2019.

"Konservasi ribuan liter air bersih per bulan yang berhasil dilakukan SDI PB Soedirman ini adalah satu satu buktinya. Jadi jelas bahwa dari hari ke hari, dampak positif program Mizuiku bagi Indonesia semakin nyata. Dengan demikian, kami dari SGB, juga semakin antusias dan bersemangat untuk terus menjalankan Mizuiku di Indonesia," lanjut dia.

Fasilitas pengolahan limbah air ini bermula dari pengamatan anak-anak dan guru yang menyadari jumlah air yang dipakai untuk cuci tangan di masa pandemi meningkat drastis, hampir 200 persen dari kondisi normal. Otomatis jumlah limbah air juga melonjak.

"Dampak konservasi air dari fasilitas pengolahan limbah air cuci tangan ini sangat nyata dan terukur dirasakan oleh siswa, guru, orang tua dan masyarakat sekitar sekolah kami. Padahal fasilitas pengolahan limbah air ini baru mencakup satu gedung kelas kami saja," ungkap Kepala Sekolah SDI PB Soedirman, Edhy Sumarno, S.Pd .

Dengan keberhasilan fasilitas tersebut, terdapat mendorong pihak sekolah untuk membuat fasilitas serupa di dua hingga tiga gedung sekolah lagi. Dengan demikian semakin banyak air limbah airnya limbah yang dapat dikonservasi kemudian hari.

Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Drs. Zulfikri Anas, M.Ed., Plt., mengatakan, Kurikulum Merdeka yang dimulai tahun ini menerapkan pembelajaran projek sebagai bagian dari kegiatan intrakurikuler.

"Pembelajaran projek bertujuan bertujuan penguatan karakter profil pelajar Pancasila melalui kegiatan-kegiatan nyata yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui projek ini siswa memiliki kesempatan luas secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, termasuk pengolahan air limbah cuci tangan menjadi air bersih siap pakai ini," ujar dia.

Tasya Kamila, selebriti Indonesia yang peduli dengan pelestarian lingkungan, turut memberi dukungan atas program-program konservasi air Mizuiku. Baginya Merayakan Hari Anak Nasional 2022 dengan meresmikan fasilitas pengolahan limbah air dapat menjadi contoh yang baik bagi institusi pendidikan lain.

"Karena Mizuiku memberikan edukasi keilmuan tentang pelestarian air bersih, membentuk karakter anak cinta air dari aspek paling sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, mematikan keran air jika tidak terpakai hingga memotivasi anak-anak untuk berinovasi untuk melestarikan air," katanya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top