![Evolusi Teknologi Bea Cukai](https://koran-jakarta.com/images/article/phppb7b8e_resized.jpg)
Evolusi Teknologi Bea Cukai
![Evolusi Teknologi Bea Cukai](https://koran-jakarta.com/images/article/phppb7b8e_resized.jpg)
Ini masih sebagai sistem internal BC. Dokumen impor pada sistem itu berupa Pemberitahuan Impor Untuk Dipakai (PIUD) yang dibuat secara manual oleh importir. Formulirnya diketik manual atau menggunakan komputer. PIUD diajukan secara manual ke BC berupa hardcopy oleh importir, lalu diinput ulang oleh petugas perekam di bagian penerimaan dokumen. Kemudian, divalidasi sebelum masuk dalam proses layanan. Proses penjaluran dilakukan semimanual yang dilakukan petugas berdasarkan data profil yang disediakan sistem.
Pada tahun 1995, aplikasi CFRS disempurnakan dengan membuat modul importir berupa program aplikasi untuk membuat dokumen PIB, nama baru pengganti PIUD). Data pada dokumen PIB yang diinput oleh importir dapat ditransfer ke disket, lalu di-load ke dalam sistem CFRS agar tidak perlu diinput ulang.
Sistem CFRS menghilangkan fungsi perekaman sebagai input sumber data menjadi proses loading dari disket. Pemprosesan data dalam CFRS saat itu relatif sama. Namun ada beberapa proses yang lebih diotomasikan seperti penjaluran terhadap dokumen impor yang sudah dibuat profil terhadap beberapa parameter data, di antaranya importir, komoditas, pemasok dan negara asal. Proses penggunaan disket sebagai media transfer data PIB dari importir ke BC cukup efektif dan efisien dalam mempercepat proses pelayanan karena banyak yang dapat dipangkas baik waktu, tenaga, maupun biaya.
Sistem PDE
Setelah menggunakan disket, pada tahun 1997 DJBC menerapkan pelayanan menggunakan sistem Pertukaran Data Elektronik (PDE) untuk menggantikan atau melengkapi sistem disket di beberapa kantor. Pada tahap ini, untuk modul PIB ada versi disket dan elektronik (Electronic Data Interchange/EDI).
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya