Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Anggaran - Pemerintah Terbitkan Obligasi Global 3 Miliar Dollar AS

Era Bunga Mahal, Hindari Utang dalam Valas

Foto : Sumber: Kemenkeu – Litbang KJ/and
A   A   A   Pengaturan Font

>>Penerbitan obligasi global akan menaikkan porsi asing dalam surat utang pemerintah.

>> Tujuan prefunding dinilai juga bertujuan memberikan image pada penguatan nilai tukar.

JAKARTA - Pemerintah disarankan menghindari penarikan utang dalam valuta asing (valas) karena risikonya akan lebih besar, mengingat tahun depan memasuki era bunga mahal. Normalisasi suku bunga di Amerika Serikat (AS) akan menaikkan imbal hasil obligasi global yang ditawarkan pemerintah.

Diprediksi, Bank Sentral AS menaikkan bunga acuan tiga kali lagi tahun depan. "Selain itu, selisih kurs juga perlu diantisipasi. Outlook nilai tukar rupiah masih berisiko kembali ke 15 ribu rupiah per dollar AS. Artinya, saat pelunasan utang ada risiko kerugian kurs," ujar ekonom Indef, Bhima Yudhistira, di Jakarta, Selasa (4/12).

Dia mengemukakan hal itu menanggapi keputusan pemerintah menerbitkan obligasi global senilai tiga miliar dollar AS untuk prefunding pembiayaan APBN 2019. Surat utang itu menjadi bagian dari total 120 triliun rupiah atau 8,44 miliar dollar AS obligasi global yang direncanakan akan diterbitkan untuk menunjang anggaran negara tahun depan.

Menurut Bhima, pemerintah sebaiknya mengambil ambil opsi pendanaan dari dalam negeri karena risiko lebih rendah. Apalagi, penerbitan obligasi global juga akan menaikkan porsi asing dalam obligasi pemerintah. "Jika pasar keuangan dalam negeri dioptimalkan, efek ke stabilitas moneter jangka panjang lebih terjaga," jelas dia.

Sementara itu, pengamat ekonomi, Eko Listiyanto, menilai prefunding itu sama saja pemerintah melakukan ijon dalam pembiayaan APBN. Itu artinya, risiko utang ke depan semakin terlihat nyata. Padahal, desain pembiayaan tahun depan turun cukup signifikan. "Kalau menurut saya, prefunding ini harus dihindari. Wong APBN-nya saja masih dua bulan lagi kok pemerintah sudah memulainya. Ini mengindikasikan pemerintah menghadapi kesulitan pendanaan," ungkap dia.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top