![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Energi Terbarukan Tumbuh Sepuluh Kali Lipat
Foto: REUTERSSINGAPURA - Sepuluh tahun setelah ajang Singapore International Energy Week yang pertama, lanskap energi dunia mengalami perubahan yang dramatis, dipicu oleh ekspansi yang luar biasa dalam energi terbarukan.
Secara global, dalam lima tahun, kapasitas energi terbarukan telah melampui dari yang disediakan oleh sumber energi konvensional.
Seperti dilansir The Bussines Times, edisi Jumat (20/10), pertumbuhan sektor energi berlangsung begitu pesat. Sejak 2001 hingga 2016, penambahan kapasitas energi terbarukam telah tumbuh 10 kali lipat, dari 16 gigawatt menjadi 161 gigawatt.
Seperlima energi yang dikirimkan ke konsumen berasal dari sumber energi terbarukan. Tenaga angin dan sinar matahari yang selama ini dikenal sebagai sumber energi terbarukan yang mahal, telah menjelma menjadi alternatif yang kompetitif dari segi nilai ekonomi.
Lebih dari 170 negara telah menetapkan target pengembangan energi terbarukan. Pemerintah kota, perusahaan, dan masyarakat telah meningkatkan kebutuhan energi terbarukan.
Mayoritas perusahaan besar, seperti Google, Facebook, Microsoft, dan Apple telah memproduksi dan melakukan pengadaan energi terbarukan demi kebutuhan operasional mereka.
Perubahan iklim global dan kerusakan lingkungan ikut mendorong momentum perkembangan energi terbarukan di seluruh dunia, mengingat sektor energi berpengaruh terhadap emisi global.
Para pakar memperkirakan transisi energi yang dinilai layak dan memiliki keuntungan ekonomi akan tercapai pada 2050, sejalan dengan tujuan "di bawah 2 derajat Celsius" di Paris beberapa waktu yang lalu.
Efesiensi dan energi terbarukan sesuai dengan kebutuhan dunia untuk menekan hingga 90 persen emisi.
Dengan reduksi itu, diperkirakan akan mendorong produk domestik bruto (PDB) global sekitar 0,8 persen pada 2050 yang setara dengan 19 triliun dollar AS, dan mendorong pertumbuhan ekonomi sejak sekarang hingga 2050.
Lapangan kerja di sektor energi terbarukan akan meningkat dari 9,8 juta hingga 26 juta pada saat itu.
Asia tengah berada di persimpangan dalam situasi itu. Kebijakan energi yang ditempuh negara-negara di Asia hari ini akan menentukan masa depan masing-masing wilayah, seperti halnya bagian dunia yang lain.
Telah terlihat tanda-tanda yang menggembirakan dari negara-negara di Asia dalam menuju ke arah energi terbarukan.
Asia saat ini telah memanfaatkan sekitar 62 persen energi terbarukan di seluruh dunia. Tiongkok sebagai pemimpin investasi dunia dalam tenaga angin, surya, dan air terus berupaya meningkatkan rencana energi terbarukan dengan tujuan mengurangi polusi lingkungan dan emisi gas buang, serta efek rumah kaca.
Sementara itu, India tengah menyiapkan kapasitas energi terbarukan hingga 275 gigawatt sampai 2027. Singapura telah merencanakan meningkatkan pemanfaatan energi surya hingga 350 megawatt peak (MWp) pada 2020, dan sampai 1 gigawatt peak (GWp) setelah itu.
Target Ambisius
Bulan lalu, dalam ajang International Renewable Energy Arena (Irena) di Filipina, sejumlah menteri energi ASEAN mendiskusikan cara agar negara ASEAN bisa mencapai targetnya yang ambisius, berupa suplai 23 persen kebutuhan energi dengan energi terbarukan pada 2025. Peserta sepakat membentuk kerja sama untuk mencapai tujuan itu. SB/BT/WP
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 2 Kabupaten Meranti mulai laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
- 3 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 4 Pram-Rano Akan Disambut dengan Nuansa Betawi oleh Pemprov DKI
- 5 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
Berita Terkini
-
Russia Tolak Mentah-mentah Usul Amerika
-
BNI Salurkan Pembiayaan Supply Chain untuk Mitra APP Group
-
Mendiktisaintek Pilih “Membisu” terkait Isu Pencopotan Dirinya
-
244 Oknum Peradilan Dijatuhi Sanksi
-
Novotel Suites Yogyakarta Malioboro Hadirkan Kembali Bedug Iftar Buffet Bertema Surf & Turf Selama Ramadhan