![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Saudi Jadi Tuan Rumah Perundingan AS-Russia, Tak Ada Kursi untuk Ukraina
Menlu Russia Sergei Lavrov tiba di Arab Saudi menjelang pertemuan dengan Menlu AS di Riyadh.
Foto: AFP/Russian Foreign MinistryRIYADH - Para diplomat tinggi AS dan Russia akan bertemu di Arab Saudi pada hari Selasa (18/2) untuk membicarakan upaya pemulihan hubungan negara mereka yang retak dan mengambil langkah awal untuk mengakhiri perang Ukraina.
Kedua belah pihak mengecilkan peluang bahwa pertemuan tingkat tinggi pertama antara kedua negara sejak Presiden AS Donald Trump menjabat akan menghasilkan terobosan.
Perundingan itu memicu kekhawatiran di Ukraina dan Eropa menyusul pendekatan terbaru Amerika Serikat terhadap Kremlin.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Kyiv tidak diundang ke pertemuan di Riyadh. Sementara para pemimpin Eropa berkumpul di Paris untuk pembicaraan darurat tentang cara menanggapi perubahan radikal oleh pemerintahan baru AS.
Persiapan untuk kemungkinan pertemuan puncak antara presiden Trump dan Putin juga diharapkan masuk dalam agenda.
Trump mendorong penyelesaian cepat terhadap konflik tiga tahun di Ukraina, sementara Russia melihat upayanya sebagai peluang untuk memenangkan konsesi.
Zelensky mengatakan Kyiv "tidak tahu apa pun tentang" pembicaraan di Riyadh, menurut kantor berita Ukraina, dan "Kyiv tidak dapat mengakui hal-hal atau perjanjian apa pun tentang kami tanpa kami".
Ia mengatakan di media sosial bahwa setiap kesepakatan damai harus mencakup jaminan keamanan yang "kuat dan dapat diandalkan", yang telah diminta oleh Prancis dan Inggris tetapi tidak didukung oleh semua kekuatan Eropa.
Russia mengatakan sebelum pertemuan tersebut, bahwa Putin dan Trump ingin keluar dari "hubungan abnormal" dan tidak ingin negara-negara Eropa ikut serta dalam meja perundingan.
Menteri Luar Negeri Russia Sergei Lavrov dan ajudan senior Putin Yuri Ushakov akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan utusan Timur Tengah Steve Witkoff.
Pertemuan Puncak Trump-PutinĀ
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa pembicaraan tersebut akan "terutama ditujukan untuk memulihkan seluruh hubungan Russia-Amerika", di samping diskusi tentang "kemungkinan negosiasi mengenai resolusi Ukraina, dan mengorganisasikan pertemuan antara kedua presiden".
Moskow, yang selama bertahun-tahun berupaya mengurangi kehadiran NATO di Eropa, telah menyatakan dengan jelas bahwa pihaknya ingin mengadakan pembicaraan bilateral dengan Amerika Serikat mengenai sejumlah besar masalah keamanan yang luas, bukan hanya kemungkinan gencatan senjata Ukraina.
Sebelum menginvasi pada Februari 2022, Putin menuntut aliansi militer menarik pasukan, peralatan, dan pangkalannya dari beberapa anggota timur yang berada di bawah lingkup pengaruh Moskow selama Perang Dingin.
Prospek pembicaraan yang mengarah pada kesepakatan untuk menghentikan pertempuran Ukraina tidak jelas.
Baik Russia maupun AS menganggap pertemuan itu sebagai awal dari suatu proses yang berpotensi panjang.
"Saya kira orang-orang tidak boleh melihat ini sebagai sesuatu yang menyangkut rincian atau bergerak maju dalam semacam negosiasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tammy Bruce.
Ushakov dari Russia mengatakan kepada media pemerintah bahwa pembicaraan akan membahas "bagaimana memulai negosiasi mengenai Ukraina."
Baik Ukraina maupun Russia telah mengesampingkan konsesi teritorial dan Putin tahun lalu menuntut Kyiv menarik pasukannya dari lebih banyak wilayah.
Zelensky akan melakukan perjalanan ke Turki pada hari Selasa untuk membahas konflik tersebut dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, dan kemudian ke Arab Saudi sehari kemudian.
Ia tidak berencana mengadakan pembicaraan dengan delegasi AS maupun Russia, kata juru bicaranya, Senin.
Zelensky mengatakan minggu lalu bahwa dia siap bertemu Putin, tetapi hanya setelah Kyiv dan sekutunya memiliki posisi yang sama dalam mengakhiri perang.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 3 Pendaftaran SNBP Jangan Dilakukan Sekolah
- 4 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
- 5 Elon Musk Luncurkan Grok 3, Chatbot AI yang Diklaim 'Sangat Pintar'
Berita Terkini
-
Persija Resmi Bermarkas di JIS
-
Pusdaslops Sumatera Utara Mencatat Lahan Pertanian dari 24 KK Terdampak Tanah Longsor
-
Biznet Tingkatkan Kapasitas Bandwidth Pelanggan Sebesar 30 Persen
-
Siap Diresmikan, Penataan Kampung Seni Borobudur Padukan Ekonomi Kreatif dengan Budaya
-
Ferry Wawan Cahyono Dukung Penuh Program Pemimpin Baru Jateng, Ahmad Luthfi-Taj Yasin