![Energi Listrik dari Oksigen Tubuh untuk Alat Pacu Jantung](https://koran-jakarta.com/images/article/energi-listrik-dari-oksigen-tubuh-untuk-alat-pacu-jantung-240404221730.jpg)
Energi Listrik dari Oksigen Tubuh untuk Alat Pacu Jantung
![Energi Listrik dari Oksigen Tubuh untuk Alat Pacu Jantung](https://koran-jakarta.com/images/article/energi-listrik-dari-oksigen-tubuh-untuk-alat-pacu-jantung-240404221730.jpg)
"Kami bingung dengan keluaran listrik yang tidak stabil setelah implantasi," kata Liu. "Ternyata kami harus memberikan waktu pada luka tersebut untuk sembuh, agar pembuluh darah dapat beregenerasi di sekitar baterai dan menyuplai oksigen, sebelum baterai dapat menghasilkan listrik yang stabil. Ini merupakan temuan yang mengejutkan dan menarik karena berarti baterai dapat membantu memantau penyembuhan luka," imbuh dia.
Selanjutnya, tim berencana untuk meningkatkan pengiriman energi baterai dengan mengeksplorasi bahan yang lebih efisien untuk elektroda dan mengoptimalkan struktur dan desain baterai. Liu mencatat bahwa baterai mudah untuk ditingkatkan dalam produksi dan pemilihan bahan yang hemat biaya dapat semakin menurunkan harga.
Baterai tim juga dapat digunakan untuk keperluan lain selain memberi daya pada perangkat medis. "Karena sel-sel tumor sensitif terhadap tingkat oksigen, menanamkan baterai yang memakan oksigen di sekitarnya dapat membantu membuat kanker kelaparan. Energi baterai juga dapat diubah menjadi panas untuk membunuh sel-sel kanker," kata Liu. "Dari sumber energi baru hingga potensi bioterapi, prospek baterai ini sangat menarik," tutur dia.
Di masa depan tim ingin mengeksplorasi lebih banyak bahan untuk elektroda yang dapat membantu mengoptimalkan desain baterai dan membuatnya lebih hemat biaya untuk produksi massal.
"Karena sel tumor sensitif terhadap kadar oksigen, menanamkan baterai pemakan oksigen di sekitarnya dapat membantu membuat kanker kelaparan," tambah Liu dalam siaran persnya. "Dimungkinkan juga untuk mengubah energi baterai menjadi panas untuk membunuh sel kanker," pungkas dia. hay/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya