Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Usaha - Mitrabara Adiperdana Punya Cadangan Batu Bara 28 Juta Ton

Emiten Tambang Bidik Produksi Batu Bara 4 Juta Ton

Foto : KORAN JAKARTA/M. FACHRI

USAI RUPST - Direktur Utama PT Mitrabara Adiperdana Tbk, Widada (tengah) bersama (dari kiri): Sekretrais Perusahaan Chandra Lautan, Direktur Syadaruddin, Wadirut Hidefumi Kodama, dan Direktur Deden Ramdhan usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB) di Jakarta, Rabu (12/6). RUPST menyetujui pembagian dividen final tahun buku 2018.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menargetkan produksi batu bara di tahun 2019 sebesar 4 juta ton. Hingga Mei 2019, produksi batu bara Perseroan mencapai 1,7-1,8 juta ton. Adapun di awal tahun, Perseroan telah memiliki produksi bawaan dari tahun lalu sebesar 380.000 ton.

Direktur Utama Mitrabara Adiperdana, Widada, mengatakan Perseroan optimistis bisa mencapai target tersebut seiring dengan ekspor batu bara ke beberapa negara di Asia seperti Tiongkok, India, dan Jepang. Meski untuk pasar Jepang, Perseroan akan menggejar batu bara berkalori premium, sebab, tahun lalu terbilang agak minimum sehingga di tahun ini akan menggejarnya.

"Tiga negara itu yang utama untuk ekspor batu bara," ungkapnya di Jakarta, Rabu (12 per 6). Menurut Widada, untuk ekspor ke Tiongkok sudah terbilang banyak, apalagi kualitas batu bara yang diinginkan oleh negeri Tirai Bambu itu sudah sesuai permintaan yakni low sulfur coal (baru bara rendah sulfur) dan low ash coal (batu bara berkadar abu rendah) sehingga banyak dicari.

Saat ini, MBAP memiliki empat kadar kalori batu bara Gross Air Recieved (GAR), yakni 5.700 kcal per kg, 5.400 kcal per kg, 5.200 kcal per kg, dan 5.000 kcal per kg. ' Menurut Widada, batu bara kalori 5.400 kcal per kg dan 5.000 kcal per kg yang paling banyak dijual. "Memang 5.400 kcal per kg ini yang paling banyak dijual dan kalori 5.400 kcal per kg ini yang dialokasikan ke Jepang," imbuh dia.

Widada menambahkan, Perseroan memiliki pelanggan yang cukup loyal dari ketiga negara tersebut, teramasuk juga serta Filipina. Untuk itu, Perseroan belum membidik pasar negara baru dan lebih memilih kebutuhan domestik. Selain itu, produksi batu bara Perseroan juga terbilang tidak terlalu banyak, sehingga bisa fokus pada pangsa pasar existing.

Menjaga Produksi

Perseroan berupaya menjaga produksi batu bara di angka 4 juta ton melalui tambang yang berada di Kalimantan Utara. Namun, untuk PT Duta Bara Utama (DBU), Perseroan memiliki target produksi pada tahun pertama sebesar 1 juta ton. Saat ini Perseroan sudah mempersiapkan kontraktor dan infrastrukturnya.

Untuk kontraktor yang ditunjuk pun sudah ada sehingga tinggal persiapan pada produksinya. "Untuk pasarnya, pasti sudah ada dan ditangani oleh tim marketing. Apabila semua kondisi mendukung, diharapkan pada akhir kuartal III-2019 sudah mulai bisa dijual," jelas dia.

Sekadar informasi, PT Duta Bara Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang batu bara terletak di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Perseroan melakukan peningkatan kepemilikan saham menjadi 26 persen pada tahun lalu.

Saat ini, Perseroan memiliki cadangan batu bara sebanyak 28 juta ton dan menjadi 25 juta ton setelah dikurangi penjualan. Oleh karenanya, Perseroan harus mengoptimasikan produksi batu bara di PT Duta Bara Utama. Meski tidak menutup kemungkinan bila Perseroan memiliki peluang untuk mengakuisisi tambang baru.

Baca Juga :
Target Meleset

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top