Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis - Hingga Kuartal I-2019, BPTR mengantongi Pendapatan Rp40,70 Miliar

Emiten Jasa Transportasi Siap Tambah 420 Unit Armada

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) berencana menambah sebanyak 420 unit armada di tahun ini. Emiten yang bergerak di bidang jasa transportasi ini sepanjang 2018, Perseroan berhasil meningkatkan 104,72 persen jumlah armada menjadi 2.600 unit armada, dari tahun sebelumnya sebanyak 1.270 unit armada.

Direktur Utama Batavia Prosperindo Trans, Paulus Handigdo, mengatakan untuk penambahan unit armada tersebut, Perseroan akan menggelontorkan dana untuk per unit armada sebesar 250 juta rupiah, sehingga total dana yang dibutuhkan sekitar 105 miliar rupiah. Perseroan pun akan mengembangkan jaringan pemasaran di wilayah Kalimantan.

"Untuk membeli unit baru, sekitar 80 persen akan berasal dari pinjaman bank," ungkapnya di Jakarta, Senin (27/5). Seiring dengan penambahan unit armada tersebut, Perseroan menargetkan pendapatan tahun ini meningkat 40,18 persen menjadi 185,27 miliar rupiah, dibandingkan capaian tahun 2018 sebesar 132,16 miliar rupiah.

Hingga kuartal I-2019, Perseroan telah mengantongi pendapatan yang tumbuh 56,78 persen menjadi 40,70 miliar rupiah, dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 25,96 miliar rupiah. Laba neto tahun berjalan juga tercatat naik 36,08 persen menjadi 3,47 miliar rupiah, dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 2,55 miliar rupiah.

Menurutnya, rencana strategis Perseroan di tahun 2019 masih mewaspadai dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Hal ini tentunya juga akan berpengaruh pada stabilitas ekonomi di Eropa yang masih dibayangi oleh rencana Brexit dan anggaran ekspansif Italia tahun 2019 dengan perkiraan defisit yang meningkat.

Sementara dari dalam negeri, faktor yang dapat mengganggu adalah proses Pemilihan Umum (Pemilu) serentak. Perseroan pun perlu mewaspadai berbagai gejala ini dengan melakukan penyesuaian terhadap proyeksi dan rencana bisnis pada tahun 2019, dengan pertumbuhan unit yang tidak terlalu agresif seperti tahun 2018.

Fokus Berkelanjutan

Dengan investasi yang tepat, Perseroan berkeyakinan dan berkesinambungan pada kegiatan usaha utama akan terjaga. Dengan begitu peningkatan nama merek, jaringan usaha, dan fasilitas teknologi, kendaraan, pelatihan sumber daya manusia (SDM) dan program loyalitas pelanggan tidak dapat ditawar untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat posisi Perseroan di pasar.

"Fokus yang berkesinambungan pada hal-hal tersebut di atas akan berdampak meningkatkan basis pelanggan dan pangsa pasar Perseroan," kata dia. Apalagi secara industri persaingan di jasa transportasi di tahun 2018 cukup ketat dengan maraknya perusahaan penyewaan kendaraan dalam berbagai skala. Perseroan pun memfokuskan pada tiga pilar utama.

Pertama, positioning, yakni Perseroan beroperasi pada segmen pasar yang sesuai yaitu segmen pasar yang tidak sensitif terhadap harga, dan lebih mengutamakan mutu pelayanan dengan harga yang sesuai. Kedua, speed, yakni Perseroan menjaga kecepatan memenuhi kebutuhan pelanggan dalam waktu yang singkat dengan menjamin ketersediaan stok kendaraan yang cukup beragam jenisnya.

Strategi ini merupakan salah satu kekuatan dalam bisnis penyewaan kendaraan. Sedangkan ketiga fokus, yakni mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan, salah satunya melalui call center 24 jam. "Kemudian, menindaklanjuti kerusakan kendaraan yang digunakan pelanggan. Selain itu, menyediakan customize service bagi pelanggan yang memerlukan," pungkasnya.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top