Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis - Pendapatan KRAS Turun 13,82 Persen Menjadi 418,98 Juta Dollar AS

Emiten Baja Lakukan Restrukturisasi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Guna menyehatkan kinerja perusahaan sehingga dapat berdaya saing, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menjalankan program restrukturisasi, meliputi restrukturisasi utang, bisnis, dan organisasi.

Restrukturisasi ini bertujuan agar Krakatau Steel lebih efisien dan kompetitif di tengah persaingan industri baja global. Langkah-langkah yang dilakukan emiten baja pelat merah ini, antara lain penjualan aset-aset non core, perampingan organisasi, mencari mitra bisnis strategis, spin-off, serta pelepasan unit kerja yang semula bersifat cost center melayani induk perusahaan, menjadi bagian dari pengembangan bisnis anak perusahaan sehingga bersifat profit center.

Program ini disebut juga cost to profit center. Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan dalam menjalankan perampingan organisasi melibatkan anak-anak usaha Krakatau Steel (KS) Group. Program ini akan membuat unit-unit kerja di internal Krakatau Steel akan lebih optimal sehingga mampu menjalankan bisnis secara efisien dan lebih produktif.

Sementara anak perusahaan yang mendapat tambahan karyawan dari KS akan dapat mengembangkan bisnis untuk mendapatkan pasar dan pendapatan baru dari luar KS Group. "Saya mengajak seluruh anak usaha KS untuk bersama-sama menyelamatkan bisnis baja KS karena untuk menyelesaikan permasalahan tersebut perlu mengedepankan semangat gotong-royong dan kebersamaan semua pihak," ungkap Silmy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/7).

Program restrukturisasi dan transformasi Perseroan ini tidak akan bisa menyenangkan semua pihak, tetapi manajemen menjamin program ini dilakukan sesuai dengan aturan perundangan. "Jadi tidak benar ada PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal di Krakatau Steel. Restrukturisasi organisasi tidak selalu identik dengan PHK, ada banyak cara dalam perampingan struktur organisasi," jelas Silmy.

Manajemen terus mengupayakan komunikasi yang harmonis dengan stakeholder terkait, khususnya serikat dan karyawan, pemerintah baik pusat maupun daerah, Kementerian BUMN, dan pihak-pihak lain yang terkait dalam menjalankan program restrukturisasi ini.

Menurutnya, program restrukturisasi perlu dilakukan guna menyelamatkan Krakatau Steel selaku produsen baja nasional yang memiliki aspek strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. "Diharapkan dengan program ini, Krakatau Steel akan lebih lincah dalam pengembangan bisnis dan pasarnya di masa mendatang," kata dia.

Penurunan Pendapat

Berdasarkan keterbukaan informasi baru-baru ini, hingga kuartal pertama 2019, Perseroan mengalami penurunan pendapatan sebesar 13,82 persen menjadi 418,98 juta dollar AS, dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 486,17 juta dollar AS. Rugi operasi meningkat menjadi 36,21 juta dollar AS, dibandingkan periode sama tahun 2018 yang mencetak laba operasi sebesar 21,23 juta dollar AS.

Beban pokok tercatat turun 2,89 persen menjadi 407,23 juta dollar AS, dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 419,37 juta dollar AS. Adapun posisi liabilitas turun 3,61 persen menjadi 2,4 miliar dollar, dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 2,49 miliar dollar AS.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top