Kemampuan Belanja Harus Lebih Baik
APBN 2023 harus benar-benar bisa mencerminkan transformasi ekonomi yang dicanangkan oleh pemerintah.
JAKARTA - Realisasi belanja negara tahun ini mengindikasikan pengelolaan anggaran mulai membaik. Tahun depan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus menunjukkan kemampuan belanja lebih baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, melaporkan APBN 2022 tercatat defisit 237,7 triliun rupiah per 14 Desember 2022 atau 1,22 persen dari produk domestik bruto (PDB). Realisasi defisit tersebut jauh lebih kecil dibandingkan target akhir tahun ini sebesar 840,2 triliun rupiah atau 4,5 persen dari PDB dan realisasi periode sama tahun lalu senilai 617,4 triliun rupiah atau 3,64 persen terhadap PDB.
"Defisit ini menggambarkan APBN menjadi sehat kembali," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Desember 2022 secara daring di Jakarta, Selasa (20/12).
Dia menjelaskan defisit kas negara berjalan sesuai jalur, seiring akselerasi belanja negara dan pendapatan negara yang tumbuh signifikan. Adapun belanja negara per 14 Desember 2022 mencapai 2.717,6 triliun rupiah dan pendapatan negara mencapai 2.579,9 triliun rupiah.
Belanja negara tercatat tumbuh 11,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya atau year-on-year (yoy) sebesar 2.429,4 triliun rupiah, yang terdiri dari belanja pemerintah pusat 1.967,9 triliun rupiah atau naik 16,2 persen (yoy) dan transfer ke daerah 749,7 triliun rupiah atau 1,9 persen (yoy).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya