Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Emas Bersinar saat Dollar AS dan Yield Obligasi AS Melemah

Foto : Antara

Komoditas emas batangan.

A   A   A   Pengaturan Font

London - Harga emas dunia bergerak sedikit lebih tinggi pada perdagangan Senin (5/7) waktu London, Inggris atau Selasa (6/7) pagi WIB, karena dollar yang lemah dan imbal hasil obligasi yang lebih rendah di tengah beragamnya data ketenagakerjaan AS meredakan kekhawatiran investor tentang pengetatan kebijakan yang lebih cepat, membantu logam naik menuju level 1.800 dollar AS.

Emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 1.790,70 dollar AS per ounce pada pukul 10.31 waktu setempat (14.31 GMT), setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juni di 1.794,86 dollar AS pada Jumat (2/7/2021). Sebagian besar pasar AS termasuk Bursa Comex ditutup pada Senin (5/7/2021) untuk liburan Hari Kemerdekaan.

Dollar telah melepaskan sebagian dari kekuatannya baru-baru ini, dan emas "saat ini mempertahankan beberapa kenaikan i Jumat, sekali lagi menantang resistensi di depan 1.800 dollar AS," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Pada saat yang sama, laporan pekerjaan yang "tidak terlalu panas" pada Jumat (2/7) "telah semakin mengurangi risiko tindakan apa pun oleh FOMC lebih cepat ... memungkinkan emas memiliki ruang untuk naik," tambah Hansen.

Data pada Jumat (2/7) menunjukkan perusahaan-perusahaan AS pada Juni mempekerjakan sebagian besar pekerja dalam 10 bulan, tetapi pengangguran berdetak lebih tinggi, partisipasi tenaga kerja tidak bergerak dan laju pertumbuhan pendapatan per jam melambat.

Di radar investor minggu ini adalah risalah pertemuan terbaru Fed yang akan diterbitkan pada Rabu (7/7), yang dapat menjelaskan lebih banyak pandangan pembuat kebijakan tentang inflasi dan kebijakan moneter.

"Efek dari kecenderungan The Fed baru-baru ini terhadap sikap hawkish mulai berkurang dengan sejumlah pejabat Fed menenangkan pasar," kata Avtar Sandu, manajer komoditas senior di Phillip Futures, mengatakan dalam sebuah catatan.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top