Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Elon Musk Sebut Media AS Rasis Gara-gara Komik Dilbert

Foto : EPA-EFE

Miliarder Elon Musk tiba di konferesni ONS di Stavanger, Norwegia, 29 Agustus 2022. Musk menyebut media AS "rasis" setelah beberapa surat kabar Amerika mengumumkan berhenti menerbitkan komik populer Dilbert.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Miliarder Elon Musk menyebut media AS "rasis" setelah beberapa surat kabar Amerika mengumumkan mereka akan berhenti menerbitkan komik populer yang penciptanya menyebut orang kulit hitam sebagai kelompok pembenci.

Musk, yang memiliki perusahaan mobil listrik Tesla dan jejaring sosial Twitter, mencuit pada Minggu (26/2), menanggapi sebuah artikel tentang kata-kata kasar yang dilontarkan Scott Adams, pencipta komik "Dilbert", sindiran tentang kehidupan kantor.

"Untuk waktu yang * sangat * lama, media AS rasis terhadap orang non-kulit putih, sekarang mereka rasis terhadap orang kulit putih & Asia," tulis Musk di Twitter. Musk telah memulihkan pengguna Twitter yang dilarang karena ujaran kebencian.

"Hal yang sama terjadi dengan perguruan tinggi elit & sekolah menengah di Amerika. Mungkin mereka bisa mencoba untuk tidak rasis."

Di bawah kepemimpinan Musk, Tesla dihantam berbagai tuntutan hukum yang menuduh soal rasisme. Peneliti mengatakan Twitter telah mengalami peningkatan ujaran kebencian.

Adams, seperti Musk, memicu kontroversi dengan pandangannya tentang masalah sosial.

Tetapi sebuah video yang diunggah pada Rabu - di mana Adams menyebut orang kulit hitam sebagai "kelompok pembenci" - terbukti menjadi tantangan terakhir bagi penerbit "Dilbert".

"Itu kelompok kebencian dan saya tidak ingin ada hubungannya dengan mereka," katanya.

"Berdasarkan keadaan saat ini, saran terbaik yang akan saya berikan kepada orang kulit putih adalah menjauh dari orang kulit hitam."

Kata-kata kasarnya dipicu oleh jajak pendapat yang dilakukan baru-baru ini oleh Rasmussen Reports yang berhaluan konservatif. Hasilnya, menurutnya, menunjukkan mayoritas tipis responden kulit hitam setuju dengan pernyataan "Tidak apa-apa menjadi kulit putih."

USA TODAY Network, yang mengoperasikan ratusan surat kabar di seluruh Amerika Serikat, mengatakan pada Jumat bahwa "tidak akan lagi menerbitkan komik Dilbert karena komentar diskriminatif baru-baru ini oleh pembuatnya."

Chris Quinn, editor The Plain Dealer di Cleveland, Ohio, mengatakan, "Bukanlah keputusan yang sulit" bagi surat kabarnya untuk membatalkan komik strip tersebut.

"Kami bukan rumah bagi mereka yang mendukung rasisme," tambah Quinn.

MLive Media Group - yang menjalankan delapan publikasi yang berbasis di Michigan - mengatakan, bahwa pihaknya "tidak mentoleransi rasisme". Grup ini akan membatalkan komik strip Adams karena "kata-kata kasar rasis yang tidak menyesal".

The Washington Post mengatakan pada Sabtu akan menghapus kartun itu dari halaman-halamannya "mengingat pernyataan Scott Adams baru-baru ini," meskipun sudah terlambat untuk menghentikan strip tersebut diterbitkan dalam edisi cetak akhir pekan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top