Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Covid-19

Ekspor RI ke India Tak Terganggu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Aktivitas ekspor RI ke India tetap berjalan meskipun negara di Asia Selatan itu didera ledakan kasus Covid-19. Kementerian Perdagangan (Kemendag) melaporkan kerja sama dengan India tetap berjalan seperti biasa, sehingga kinerja ekspor pun tak mengalami masalah.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, secara umum tidak ada kendala dalam kegiatan fasilitasi ekspor impor antara Indonesia dan India. Protokol kesehatan diterapkan untuk mencegah warga negara asing masuk, termasuk India. "Namun, hal ini tidak mengganggu kelancaran bongkar muat barang," ujar Mendag di Jakarta, Kamis (29/4).

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi mengungkapkan, beberapa waktu lalu terjadi kendala karantina kapal di pelabuhan bongkar muat Dumai, Provinsi Riau yang melayani jasa pelayanan laut, curah cair, dan peti kemas.

Menanggapi hal tersebut, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan memastikan proses karantina di seluruh pelabuhan muat hanya dilakukan terhadap awak buah kapal/ ABK awak kapal dan bukan terhadap kapal dan muatan.

Pelabuhan Dumai merupakan salah satu pelabuhan dengan terminal curah cair terbesar di Indonesia. Di tengah pandemi Covid-19, Dumai tetap menjadi pelabuhan umum yang tertinggi dalam pengapalan CPO dan turunannya di Indonesia.

"Kebanyakan ekspor RI ke India saat ini lebih banyak terkait produk likuid/ cair yang perpindahannya lebih banyak melalui saluran pipa, jadi sangat minimal keterlibatan orang," terang Didi.

Pada 2020-2021, kapal yang membawa barang ekspor Indonesia ke India didominasi oleh kapal berjenis tangker untuk barang curah cair seperti minyak kelapa sawit dan tongkang untuk barang curah padat seperti batubara. Untuk barang berjenis tersebut pada umumnya bongkar muat tidak memerlukan banyak kontak fisik dengan awak kapal.

Pelayanan Publik

Atase Perdagangan Indonesia untuk New Delhi India, Bona Kusuma menambahkan pemerintah India tetap mempertahankan pelayanan publik, salah satunya pelayanan kegiatan ekspor dan impor, meskipun pelayanan tersebut tidak berjalan secara penuh. Selain itu, India juga menerapkan jam malam sehingga kapasitas bongkar muat kapal mengalami penyesuaian.

Dalam kesempatan terpisah, pelaku usaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Djoko Supriyono mengatakan tetap menunggu perkembangan dari India, terlebih lagi negara tersebut merupakan salah satu pasar utama minyak sawit RI.

Pada 2020, total perdagangan Indonesia dan India mencapai 14,18 miliar dollar AS dengan nilai ekspor Indonesia sebesar 10,41 miliar dollar AS sedangkan nilai impor sebesar 3,76 miliar dollar AS. Dengan demikian, pada periode tersebut Indonesia mengalami surplus perdagangan sebesar 6,65 miliar dollar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke India adalah batubara, minyak kelapa sawit, tembaga, karet, dan pupuk kimia. Sementara impor utama Indonesia dari India adalah daging kerbau beku, kacang, hidrokarbon siklik, produk baja, dan gula.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top