Ekspor Mesti Diperkuat untuk Perbaiki Rupiah
Perry, dalam pernyataan Selasa (19/6), mengatakan kebijakan tersebut bertujuan mengantisipasi terhadap dampak kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS, The Fed, pada 13 Juni lalu.
Selain itu, juga sebagai langkah antisipasi atas kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang pekan lalu memutuskan untuk menahan bunga acuan dan menghentikan pembelian obligasi pada akhir tahun ini.
Pelaku pasar menilai BI perlu menaikkan suku bunga acuan lagi. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi kenaikan FFR, yang diprediksi akan dilakukan empat kali sepanjang tahun ini, dan tiga kali lagi tahun depan.
Pekan lalu, The Fed untuk kedua kalinya dalam tahun ini menaikkan FFR menjadi di kisaran 1,75-2,00 persen.
Oleh karena itu, kenaikan bunga acuan, BI-7 Day Reverse Repo Rate, diperlukan guna menjaga agar spread dengan FFR tidak makin menyempit sehingga akan memicu capital outflow dan tekanan depresiasi terhadap rupiah.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya