Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Bilateral I Volume Perdagangan Indonesia-Cile Capai USus$ 274 Juta pada 2018

Ekspor ke Amerika Selatan Dijajaki

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Indonesia menjajaki perluasan negara tujuan ekspor ke Amerika Selatan melalui kerja sama dengan Cile.

JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menilai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Cile atau Indonesia-Cile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) akan mempermudah ekspor produk Indonesia ke Amerika Selatan.

"CEPA ini win win solution untuk kedua negara dalam meningkatkan kesejahteraan keduanya dan kerja sama ini secara spesifik juga akan menjadikan Cile sebagai hub Indonesia ke Amerika Latin dan juga menjadikan Indonesia sebagai hub Cile memasuki pasar Asia," kata Mendag, di Jakarta, Selasa (11/6).

Menurut Enggar, kerja sama tersebut merupakan kesempatan baik untuk para pelaku usaha dan media untuk mendorong kemitraan kedua negara dalam membuka peluang bisnis.

"Saya berharap kedua negara bisa menyelenggarakan forum bisnis dan business matching yang diselenggarakan setiap tahun oleh kedua negara," ungkap Enggar.

Produk utama Indonesia yang mendapat preferensi di antaranya minyak sawit dan turunannya, kertas dan bubur kertas, perikanan, makanan dan minuman, produk otomotif, alas kaki, mebel, perhiasan, sorbitol, produk tekstil, dan lainnya.

Sesuai kesepakatan, setelah implementasi IC-CEPA dilaksanakan, kedua negara akan melanjutkan perundingan ke tahap selanjutnya, yaitu perdagangan di sektor jasa dan investasi.

"Setelah perjanjian tarif barang, tahap selanjutnya adalah perundingan di bidang jasa dan investasi, karena memang IC-CEPA dilakukan bertahap. Untuk tenggat waktunya, akan dibahas lebih lanjut melalui Joint Committee IC-CEPA yang akan bertemu sesuai kesepakatan bersama," katanya.

Total perdagangan Indonesia-Cile pada 2018 mencapai 274 juta dollar AS.

Sementara itu, untuk periode Januari-Maret 2019, total perdagangan kedua negara mencapai 56,1 juta dollar AS dengan nilai ekspor Indonesia sebesar 34,9 juta dollar AS dan impor sebesar 21,2 juta dollar AS.

Cile merupakan negara tujuan ekspor Indonesia dengan total ekspor 158,9 juta dollar AS pada 2018, meningkat 0,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 158,5 juta dollar AS.

Lebih lanjut, Enggar mengatakan pertukaran IoR merupakan prosedur legal penting sebelum berlakunya IC-CEPA. Sesuai mandat yang disepakati dalam perjanjian, IC-CEPA akan mulai berlaku 60 hari setelah pertukaran IoR, yaitu pada 10 Agustus 2019.

Melalui IC-CEPA, sebanyak 89,6 persen pos tarif Cile akan dieliminasi untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke pasar negara tersebut, sedangkan Indonesia akan menghapus 86,1 persen pos tarifnya untuk produk impor dari Cile.

Seperti diketahui, diversifikasi negara tujuan ekspor produk Indonesia sangat diperlukan untuk mendorong kinerja komoditas yang lesu seiring dengan pelambatan ekonomi global, khususnya ekonomi Tiongkok dan munculnya beberapa kebijakan dumping, baik oleh negara-negara Eropa maupun India terhadap produk-produk ekspor Indonesia.

Salah satu komoditas unggulan Indonesia yaitu produk minyak sawit atau crude palm oil/CPO dan turunannya mendapat penentangan dari negara-negara Eropa dengan tudingan produk tersebut telah menyebabkan kerusakan lingkungan. Demikian juga dengan India yang menaikkan tarif bea masuk untuk produk CPO Indonesia. ers/Ant/ E-9

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top