Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Ekonomi Tiongkok Menguat pada Semester Pertama Tahun 2024

Foto : Pedro Pardo/AFP

Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Berbagai indikator menunjukkan kinerja ekonomi Tiongkok membaik pada semester pertama (H1) 2024 sekaligus menandakan momentum pemulihan yang berkelanjutan di saat negara tersebut menghadapi rintangan dan hambatan dengan kombinasi kebijakan tertarget.

Berbicara dalam sebuah simposium mengenai situasi ekonomi pekan ini, Perdana Menteri (PM) Tiongkok, Li Qiang, mengatakan perekonomian Tiongkok mempertahankan momentum kenaikan yang baik dan memupuk pendorong pertumbuhan baru meskipun menghadapi lingkungan eksternal yang kompleks sejak awal tahun ini.

Seperti dikutip dari Antara, Li menekankan pencapaian ini merupakan hasil dari usaha yang keras. Kendati masih banyak kesulitan dan tantangan, sejumlah langkah kebijakan dari pemerintah terus berjalan, dan faktor-faktor pasar yang positif terus meningkat.

Perdagangan luar negeri Tiongkok membukukan rekor tertinggi baru dalam enam bulan pertama tahun ini, dengan volume perdagangan barangnya meningkat 6,1 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 21,17 triliun yuan (1 yuan = 2.228 rupiah), kata data bea cukai pada Jumat (12/7).

Secara khusus, pertumbuhan ekspor terus menunjukkan pemulihan, naik 6,9 persen (yoy) selama periode tersebut, sebuah angka yang disebut "melampaui perkiraan" oleh sejumlah media asing.

Konsumsi Jasa Melonjak

Belanja konsumen meningkat di tengah ledakan konsumsi jasa karena konsumen Tiongkok kini lebih bersedia mengeluarkan dana untuk bersantap di luar, menyaksikan konser langsung, dan melakukan perjalanan.

Menurut data dari Asosiasi Seni Pertunjukan Tiongkok, pendapatan box office pertunjukan komersial di negara tersebut mengalami lonjakan sekitar 13 persen dari tahun lalu pada H1, mengindikasikan kian populernya kegiatan budaya dan seni di kalangan konsumen.

Angka tersebut sebagian besar sesuai dengan data konsumsi resmi yang diumumkan sebelumnya. Pada periode Januari-Mei, penjualan ritel barang-barang konsumen di Tiongkok, indikator utama kekuatan konsumsi negara ini, naik 4,1 persen (yoy), menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) Tiongkok.

Investasi adalah indikator ekonomi lain yang diamati dengan saksama. Pada periode April-Juni, indeks aktivitas investasi proyek, yang disusun berdasarkan data bidding proyek oleh Pusat Informasi Negara (State Information Center/SIC) Tiongkok, melonjak 32,1 persen dalam basis kuartalan (quarter-on-quarter), menunjukkan aktivitas investasi yang kuat meskipun terdapat hambatan dari sektor real estat.

Pertumbuhan indeks ini mengindikasikan implementasi proyek-proyek terkait akan dipercepat pada bulan-bulan berikutnya, karena memenangkan bidding adalah langkah pertama untuk melaksanakan proyek-proyek, kata Yang Daoling, kepala divisi departemen pengembangan mahadata (big data) dari Pusat Informasi Negara.

Industri yang berhubungan dengan teknologi menjadi sektor yang disukai kalangan investor. Data NBS mengungkap investasi dalam industri teknologi tinggi membukukan pertumbuhan luar biasa dengan mencatat kenaikan 11,5 persen (yoy) pada periode Januari-Mei, jauh di atas pertumbuhan utama investasi aset tetap yang hanya sebesar 4 persen.

Tiongkok telah menetapkan target pertumbuhan tahunan sekitar 5 persen untuk keseluruhan 2024. Pada kuartal pertama tahun ini, ekonomi Tiongkok berekspansi sebesar 5,3 persen.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top