Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ekonomi Sirkular Bisa Kurangi Biaya Operasional Angkutan Sampah

Foto : ANTARA/Khaerul Izan

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris mengunjungi tenda saat acara FES 2024 di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa ekonomi sirkular dapat mengurangi beban biaya operasional pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir dan juga bisa mendatangkan pemasukan bagi masyarakat.

"Yang dikembangkan tidak hanya mengurangi sampah, tapi ternyata masyarakat dapat memperoleh pemasukan dari sampah," kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup (LH) ProvinsiDKI Jakarta Afan Adriansyah Idris di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, saat ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sedang berupaya mengurangi pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Pengurangannya ditargetkan mencapai 28 persen pada tahun 2024.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sedang berupaya mengolah sampah agar tidak dibuang ke TPST Bantargebang dengan mendirikan bank sampah. Selain itu tempat pembuangan sampah berkonsep kurangi, pakai, dan daur ulang (reduce, reuse, recycle) atau TPS 3R.

Selain konsep tersebut terdapat pula ekonomi sirkular yangbisa menuntaskan permasalahan sampah, karena dengan sampah juga bisa menjadi pundi-pundi pemasukan. Bahkan ketika diseriusi nilainya tidak kecil.

"Melalui ekonomi sirkularpemprov bisa mengurangi biaya operasional pengangkutan sampah," tuturnya.

Afan juga mengapresiasi DLH yang menggelar Festival Ekonomi Sirkular (FES) 2024 karena melalui acara ini menjadi wadah dalam menghadapi tantangan keberlanjutan lingkungan di kota besar seperti Jakarta.

"Jakarta sebagai pusat ekonomi Indonesia yang berskala global harus siap menghadapi berbagai tantangan kota global. Salah satunya adalah permasalahan keberlanjutan lingkungan," katanya.

Ia pun menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang bagi industri, UMKM, perusahaan rintisan (startup)dan kelompok masyarakat yang bergerak dalam sistem ekonomi sirkular untuk unjuk gigi dan meningkatkan kelas mereka.

"Kegiatan ini bisa menjadi ajang bagi mereka untuk menunjukkan inovasi dan solusi yang mereka miliki, serta meningkatkan skala bisnis mereka," katanya.

Festival tersebut berlangsung pada 17-18 Juli 2024 di Taman Menteng, Jakarta Pusat, yang diisi oleh berbagai elemen dalam ekosistem ekonomi sirkular.

Mereka adalah para pegiat Biokonversi Maggot BSF, bank sampah, kompos, ekoenzim, UMKM hijau, kelompok tani perkotaan, perusahaan rintisan pengelolaan sampah, pemasok kebutuhan industri atau pasar hingga lembaga keuangan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top