Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Perekonomian | Tren Inflasi Indonesia Berangsur Turun dalam Tiga Bulan Terakhir

Ekonomi RI Masih Berisiko

Foto : ISTIMEWA

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

A   A   A   Pengaturan Font

Meskipun daya tahan ekonomi tinggi, dampak pelambatan ekonomi global telah merembes ke Indonesia yang terlihat dari penurunan ekspor dan impor.

JAKARTA - Pemerintah menyatakan pertumbuhan ekonomi nasional tetap resilient atau lentur di tengah tren pelambatan global. Meski demikian, pemerintah tetap mewaspadai sejumlah risiko yang membayangi perekonomian, terutama pada semester II-2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan era pengetatan moneter melalui kenaikan suku bunga acuan secara di sejumlah negara mendorong pelemahan ekonomi global. Indikasinya, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur global dalam 8 bulan berturut-turut terkontraksi.

Dari 52 negara yang diobservasi, mayoritas PMI manufakturnya terkontraksi, sekitar 13 persen negara mengalami ekspansi namun melambat, sedangkan 34 persen negara dengan PMI mengalami ekspansi dan akselerasi, termasuk Indonesia.

Data Lembaga S&P Global menunjukkan PMI Manufaktur Indonesia pada April 2023 mencapai 52,7 naik 0,8 poin dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 51,9. Indeks di atas 50 menunjukkan manufaktur ekspansi, sementara di bawah 50 mengindikasikan kontraksi.

"Ini menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia resilient di tengah kenaikan suku bunga acuan di berbagai negara. Ini hal positif yang kita jaga," ujar Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Mei 2023 yang disiarkan melalui kanal Youtube Kemenkeu RI, Senin (22/5).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top