Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Prospek Perekonomian | Kinerja Investasi dan Ekspor Belum Bisa Diandalkan Sokong Ekonomi Nasional

Ekonomi Nasional Masih Berisiko

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

"Kuartal I ini sudah mendapatkan dorongan yang luar biasa besar dari sisi politik, election, dan juga dari bulan Puasa dan Lebaran. Sementara Lebarannya ada di awal April, mungkin kinerja April masih sedikit bagus, nanti mulai challenge pada Mei ini dan pada Juni. Bulan Juni ada yang namanya back to school period, musim liburan juga, ini biasanya berdampak kepada sektor ritel atau FMCG (Fast-Moving Consumer Goods)," ungkap Andry.

Tantangan ekonomi Indonesia dipengaruhi risiko geopolitik karena eskalasi konflik di Timur Tengah yang mendorong kenaikan harga minyak serta memicu volatilitas pasar keuangan global.

Nilai tukar rupiah terdepresiasi hingga sempat menyentuh posisi 16.260 rupiah per dollar Amerika Serikat (AS), terlemah sejak 2020. Menyikapi keadaan tersebut, Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), pada April 2024, menaikkan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps (basis points) mencapai 6,25 persen untuk menjaga stabilitas pasar keuangan domestik.

Pelemahan kondisi ekonomi global berimbas terhadap komponen investasi dan neraca perdagangan. Pertumbuhan investasi pada kuartal I masih cenderung lambat, terutama diakibatkan rendahnya investasi non-bangunan. Kinerja neraca perdagangan masih mencatatkan surplus meski dengan nilai yang terus menurun.

Artinya, potensi risiko ke depan masih besar akibat gejolak geopolitik global yang masih berlangsung, kenaikan harga energi dan pangan, serta tekanan dari keluarnya investasi portfolio asing yang menyebabkan penguatan dollar AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top