Ekonomi Kreatif Berperan Strategis Wujudkan Pembangunan Nasional Berkelanjutan
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya
Foto: Dok. KemenparekafJAKARTA - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya mengatakan ekonomi kreatif berperan strategis dalam mewujudkan berbagai program prioritas Asta Cita Presiden Prabowo untuk mencapai pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Teuku Riefky dalam rapat kerja bersama Komisi VII DPR, Senin (18/11) di Gedung Nusantara 1, Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta.
"Program seperti pemberantasan kemiskinan, penguatan pendidikan dan teknologi, serta pelestarian seni budaya terkait erat dengan ekonomi kreatif yang berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, inovasi, dan daya saing global," ujar Riefky dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Untuk mengakselerasi pencapaian target Asta Cita tersebut, Menteri Riefky mengatakan, perlunya transformasi struktural untuk sektor ekonomi kreatif.
"Kami akan menavigasi strategi penguatan ekosistem ekonomi kreatif ini dengan merujuk pada arah dan kebijakan pengembangan ekonomi kreatif yang telah disusun oleh BAPPENAS," ujar Riefky.
Dalam kesempatan tersebut, Riefky menyampaikan sejumlah program yang akan dijalankan dalam jangka pendek, menengah dan panjang yang mendukung pencapaian program pemerintah serta program yang memiliki dampak sosial dan multiplier effect ekonomi yang tinggi.
Untuk program jangka pendek di antaranya dikembangkan pelatihan juru masak untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), inkubasi ekonomi kreatif di kawasan food estate, penguatan SDM ekraf melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan, dan lainnya. Termasuk afiliator superEmak, yakni program yang bertujuan memberdayakan puluhan ribu perempuan melalui ekosistem dinamis berupa komunitas sosial, aplikasi, dan platform web.
"Demi mewujudkan ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru, maka berbagai tantangan ekonomi kreatif perlu segera diatasi melalui penguatan ekosistem ekonomi kreatif yang tepat sasaran dan holistik," ujarnya.
Untuk itu, ujar Riefky, Kementerian Ekonomi Kreatif secara resmi mengajukan usulan penambahan anggaran sebesar Rp1,42 triliun untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan prioritas pemerintah yang tertuang dalam Asta Cita dan kebutuhan lain sebagai sebuah kementerian baru.
Sebelumnya, pemisahan lembaga Kemenparekraf menjadi Kemenpar dan Kemenekraf, mendorong adanya penyesuaian dari sisi alokasi anggaran yaitu untuk Kemenpar sebesar Rp1,49 triliun dan untuk Kemenekraf sebesar Rp280 miliar atau 18,79 persen dari total anggaran.
"Kami sangat mengapresiasi, karena semangat yang berada di Komisi VII terkait pengembangan ekonomi kreatif ke depan itu in line dengan harapan kami. Baik dukungan terkait regulasi juga usulan tambahan anggaran yang disetujui. Tapi memang ada proses yang mesti kita jalani dalam mekanisme penambahan anggaran ke depan," ujar Riefky.
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 3 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 4 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- Makin Canggih, TNI AL Uji Fungsi "Drone VTOL" di Atas KRI Semarang-594
- Antisipasi Kecelakaan, Polri Siapkan Tiga Ambulans Udara Selama Nataru
- Kabar Gembira, DPRD dan Pemprov DKI Sepakat Aktifkan Kembali 105 Ribu Penerima KJP Plus
- Tingkatkan Kunjungan Wisman, Kemenpar Promosikan Bromo dan Borobudur pada Wisatawan Asal Taiwan
- Ini yang segera Diterbangkan, Pemerintah Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa di Vanuatu