Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 26 Okt 2021, 06:35 WIB

Ekonomi Kota Bogor Kembali Menggeliat

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim

Foto: ANTARA/Linna Susanti.

BOGOR - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim optimistis bahwa dari hasil komunikasi pemerintah dengan pelaku usaha, kegiatan ekonomi masyarakat kembali bergulir pada pelonggaran aktivitas pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.

"Masyarakat optimis ya, setelah satu tahun setengah pandemi Civid-19, sekarang sudah mendapat banyak pelonggaran," kata Dedie di Kota Bogor, kemarin.

Ia menyebut ada tiga bidang usaha yang kunjungannya mulai merangkak naik, yakni perhotelan, restoran dan kafe karena sejumlah aktivitas masyarakat seperti rapat dan sekadar berkumpul telah kembali diizinkan.

Apalagi, kata dia, larangan anak 12 tahun masuk mal juga telah diringankan pada PPKM level 2 dengan pembatasan persentase kunjungan.

Jika masyarakat dewasa diperbolehkan hingga 75 persen kapasitas mal, restoran, hotel, kafe, tempat pariwisata dan tempat kebugaran (gym), maka untuk anak-anak kapasitasnya masih kurang dari itu.

Dedie mengatakan atas pelonggaran aktivitas ekonomi yang diberikan, Pemerintah Kota Bogor mendorong penegakan protokol kesehatan tetap dijaga para pengusaha ataupun UMKM, mengingat kewaspadaan penyebaran kembali Covid-19.

"Jangan sampai di tempat kerumunan tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak," katanya.

Dihubungi terpisah, Ketua PHRI Kota Bogor Yuno Abeta Lahay menyampaikan bahwa menurut laporan kunjungan restoran telah maksimal bahkan berlebih.

Masyarakat sudah tidak tahan untuk berkumpul bersama teman, saudara dan koleganya di restoran dan kafe karena menyediakan fasilitas yang nyaman untuk mengobrol atau kongkow.

Naik Drastis

Yuno Abeta menyebutkan pelonggaran kegiatan ekonomi pada PPKM dalam satu bulan terakhir membuat keanggotaan organisasinya naik drastis. "Drastis, karena mereka mau ngak mau daftar PHRI untuk dapat aplikasi Pedulilindungi, terbarunya segitu, anugerah dibalik musibah, tertib berorganisasi," katanya.

Menurut Yuno, perjalanan kebijakan PPKM mulai dari Darurat pada Bulan Juli dan Agustus 2021, hingga PPKM berlevel 1,2,3 dan 4 memberikan banyak pelajaran bagi pengusaha hotel.

Kegiatan bisnis yang begitu terpukul dengan tidak bisa menerima kunjungan secara total membuat biaya operasional membengkak, termasuk harus merumahkan karyawan, membuat pengusaha hotel memerhatikan adaptasi aturan yang diberikan pemerintah.

Dari 110 hotel yang ada di Kota Bogor, hingga pekan pertama bulan Oktober terdapat 59 hotel yang menjadi anggota PHRI yang sebelumnya mencapai angka 60-an. Kemudian, pada pekan ketiga bulan Oktober telah terdapat 70 hotel atau mendapat penambahan 11 hotel yang bergabung PHRI.

Penambahan, kata dia, karena pelonggaran kegiatan ekonomi pada PPKM level 2 membawa kunjungan atau okupansi hotel naik bahkan mencapai 85 persen ke atas dari batas kapasitas kunjungan yang ditetapkan pemerintah sebanyak 75 persen.

Para pengusaha kemudian giat untuk meminta akses mengunduh QR barcode aplikasi Pedulilindungi sebagai syarat penurunan level PPKM Kota Bogor, ke level 1.

Dikatakannya, sebenarnya pada PPKM level 2 ini hotel di Kota Bogor tidak diwajibkan menggunakan aplikasi tersebut, melainkan hanya protokol kesehatan umum seperti pemakaian masker, cuci tangan atau hand sanitizer, dan cek suhu.

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.