Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertemuan G20

Ekonomi Global Berpotensi Terkoreksi Lebih Dalam

Foto : ISTIMEWA

Onny Widjanarko

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tensi perang tarif perdagangan yang kembali meningkat mewarnai diskusi pada pertemuan otoritas keuangan dan moneter negara-negara kelompok 20 atau G20 yang berlangsung di Fukuoka Jepang pekan lalu. Hal itu dinilai telah berdampak negatif bagi ekonomi global, serta mempengaruhi keyakinan dunia usaha atau investor.

Bila berlanjut tanpa solusi, tensi perdagangan akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global sebesar 0,5 persen, lebih besar dari perhitungan sebelumnya yang hanya sebesar 0,2 persen. Dalam pertemuan yang berlangsung pada 6-9 Juni 2019 itu, delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko dalam keterangannya menyatakan dinamika perekonomian global membutuhkan penguatan jaring pengaman sistem keuangan (Global Financial Safety Net).

Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20, jelasnya juga membahas agenda prioritas Presidensi G20 Jepang mengenai implikasi populasi yang menua terhadap kebijakan makroekonomi, upaya untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan dari global imbalances, dan upaya peningkatan pembiayaan infrastruktur melalui penyediaan infrastruktur yang berkualitas.

"Bank Indonesia dalam kesempatan tersebut kembali menekankan pentingnya pemahaman terhadap sumber-sumber imbalances maupun perlunya melihat imbalances dalam cakupan yang lebih holistik dan tidak hanya dari segi current account deficit atau trade balance saja, namun juga dari sisi pembiayaan, khususnya melalui aliran modal yang bersifat produktif (FDI)," kata Onny.

Bank sentral jelas Onny juga menekankan pentingnya bauran kebijakan makroekonomi dalam mengatasi excessive imbalances.

Mitigasi Risiko

Kendati perekonomian global menunjukkan perkembangan positif pada kuartal pertama tahun 2019, dan diperkirakan akan terus membaik di tahun 2020, sebagaimana proyeksi pada bulan April 2019, tetapi trend positif tersebut masih dibayangi beragam faktor risiko yang dapat menyebabkan perlambatan seperti peningkatan tensi perdagangan, belum jelasnya penyelesaian Brexit dan kerentanan di sektor keuangan yang meningkat di tengah rendahnya suku bunga.

Oleh karena itu, negara-negara G20 diharapkan tidak berpuas diri atas perkembangan positif yang ada, namun terus berupaya memitigasi risiko yang mengemuka dan bersiap untuk mengimplementasikan kebijakan yang diperlukan.

Sementara itu, disadari pula bahwa dukungan bagi pertumbuhan ekonomi global akan menjadi lebih efektif jika terdapat joint action untuk meningkatkan kerangka koordinasi internasional.

Otoritas moneter itu juga menegaskan pentingnya untuk terus melanjutkan agenda reformasi di sektor keuangan untuk memitigasi risiko dan mengatasi kerentanan.

bud/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top