Jumat, 21 Feb 2025, 03:03 WIB

Efisiensi Anggaran Jangan Sampai Bebani Pendidikan, Sektor Ini Sangat Krusial Siapkan SDM

Foto: Istimewa

Efisiensi anggaran yang digencarkan pemerintah diharapkan tidak membebani dunia pendidikan. Pasalnya, sektor pendidikan sangat krusial untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

JAKARTA - Pakar Sosiologi Pendidikan Universitas Airlangga, Tuti Budirahayu, menilai efisiensi anggaran yang tengah digencarkan pemerintah tidak boleh membebani pendidikan. Menurutnya sektor pendidikan sangat krusial dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

1740067040_f085bc4c2af2140888c2.jpg

“Kalau pemeliharaan atau peningkatan sarana belajar dipotong, itu sangat berbahaya. Fasilitas sekolah yang rusak, laboratorium tidak memadai, keterbatasan akses fasilitas belajar semuanya berujung pada penurunan kualitas pendidikan,” ujar Tuti, dalam keterangan resminya, Kamis (20/2).

Dia menilai, pemotongan dana juga berisiko menekan program pengembangan guru. Menurutnya langkah tersebut harus dipertimbangkan ulang mengingat peningkatan kompetensi pendidik tak bisa ditawar.

“Pemangkasan untuk pelatihan guru harus dipertimbangkan matang. Jika ada efisiensi, jangan sampai program utama yang mendukung kompetensi pendidik justru dikorbankan,” jelasnya.

Tuti mengungkapkan, efisiensi anggaran bisa menjadi momentum untuk menertibkan penggunaan dana pendidikan yang selama ini dinilai kurang transparan. Menurutnya, banyak anggaran dihambur-hamburkan dengan tujuan yang tidak jelas.

Dia menyarankan agar penghematan anggaran dilakukan berbasis data dan audit menyeluruh. Menurutnya, Jika efisiensi ini dilakukan dengan kontrol ketat dan transparan, justru bisa meningkatkan akuntabilitas.

“Harus dipastikan, sektor yang dipangkas memang bukan yang esensial. Kalau menyangkut mutu pendidikan, sebaiknya jangan dipotong. Justru harus diperkuat,” ucapnya.

Siapkan Mitigasi

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, berkomitmen menjaga kualitas pendidikan nasional dengan mengutamakan program-program prioritas pendidikan yang berdampak langsung kepada masyarakat. Terkait efisiensi anggaran, pihaknya telah melakukan pemetaan risiko dan menyiapkan mitigasi agar kualitas pendidikan tetap terjaga.

Dia menyebut, pihaknya melakukan penyesuaian anggaran dari 33,5 triliun rupiah menjadi 26,27 triliun rupiah, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD. Mendikdasmen menambahkan anggaran hasil efisiensi masih dimungkinkan untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut untuk penggunaannya.

“Langkah ini tetap memperhatikan keberlanjutan program pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti akan meningkatkan transparansi dalam penggunaan anggaran di lingkup Kementerian. Efisiensi anggaran dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang tersedia tanpa mengurangi kualitas layanan pendidikan.

“Langkah ini bertujuan memastikan bahwa alokasi dana difokuskan pada program-program prioritas yang memberikan dampak langsung terhadap peningkatan mutu pendidikan,” tuturnya.  ruf/S-2

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan: