E-Skin Dapat Memantau Kesehatan dari Keringat
"Komunikasi Bluetooth mengkonsumsi daya yang lebih tinggi tetapi merupakan pendekatan yang lebih menarik dengan konektivitas yang diperluas untuk aplikasi medis dan robotik praktis." ujarnya
Merancang sumber daya yang bisa berjalan dengan keringat bukanlah satu-satunya tantangan dalam menciptakan e-skin, kata Gao; itu juga perlu bertahan lama dengan intensitas daya tinggi dengan degradasi minimal.
Sel biofuel terbuat dari nanotube karbon yang diresapi dengan katalis platinum/kobalt dan mesh komposit yang menahan enzim yang memecah laktat. Mereka dapat menghasilkan output daya yang stabil dan berkelanjutan (setinggi beberapa miliwatt per sentimeter persegi) selama beberapa hari dengan keringat manusia.
Gao mengatakan rencananya adalah untuk mengembangkan berbagai sensor yang dapat disematkan di e-skin sehingga dapat digunakan untuk berbagai tujuan.
"Kami ingin sistem ini menjadi platform," katanya. "Selain menjadi biosensor yang dapat dipakai, ini bisa menjadi antarmuka manusia-mesin. Tanda-tanda vital dan informasi molekuler yang dikumpulkan menggunakan platform ini dapat digunakan untuk merancang dan mengoptimalkan prostetik generasi berikutnya." tuturnya
Halaman Selanjutnya....
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya