DVI Kesulitan Identifikasi Korban Sriwijaya Air

JAKARTA - Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri Kombes dr Ratna mengaku keenam korban yang berhasil diidentifikasi berasal dari sidik jari. Disamping itu, saat dilakukan pengecekan DNA ternyata identik.

"Rekonsiliasu tadi ada yang berasal dari sidik jari tapi, dari hasil laboratorium untuk dilakukan pengecekan ada yang identik melalui DNA yang sudah terprofile, ada tiga tapi dua milik bagian satu tubuh korban," ujar Ratna.

Diakui Ratna, pihaknya membenarkan kantong jenazah ada banyak. Tapi ada beberapa kantong yang isinya setelah dilihat tidak bisa jadi sample DNA. "Tim inafis berusaha mengidenfikasi sidik jari tapi enggak ada. Jadi yang kami dapatkan sampel yang kami terima baik postmortem dan antemortem sebanyak 265 sampel," pungkasnya.

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur kembali mengidentifikasi 6korban kecelakaan Pesawat Sriwijaya PK-CLC. Saat ini total korban yang berhasil diidentifikasi berjumlah 12 orang.

"Hasil rekonsiliasi kami berhasil mengidentifikasi enam korban, yakni Indah Halimah Putri, Agus Minami, Ricko Ikhsan Adlan Hakik, Supianto, Pipit Yono Mia Terestiani Wadu, dan Yohanes Suherdi, "ujar kata KaroPenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono ditemui di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1).

Rusdi mengatakan tim DVI menerima 134 DNA dari 59 orang korban yang sudah diterima. Sedangkan yang belum menyerahkan sampel DNA ada tiga orang. "Kami sampai pukul 17.00 telah terima 134 sampel DNA 59 korban.

Menurut Rusdi, pihaknya menerima 139 kantong body part jenazah dan 46 kantong berisikan properti milik korban. Saat ini tim masih bekerja sampai body part korban tidak ada lagi.

Keluarga Korban

Selain itu, DVI Rumah Sakit Polri kembali menyerahkan jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi, yakni Asy Habul Yamin kepada pihak keluarga.

Penyerahan jenazah diawali dengan dokumen kematian yang diserahkan pihak RS Polri kepada manajemen Sriwijaya Air, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta. n jon/Ant/P-5