Duterte Longgarkan "Lockdown" di Manila
Pemeriksaan Identitas - Polisi sedang memeriksa identitas dan surat bebas karantina milik seorang warga di wilayah Navotas pinggiran Manila, Filipina, saat diberlakukan lockdown pada awal pekan ini. Pada Rabu (19/8), Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk melonggarkan lockdown agar negaranya bisa segera memulihkan perekonomiannya.
MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menyetujui langkah bagi melonggarkan penutupan wilayah (lockdown) di Metro Manila dan 4 provinsi di sekitarnya (Bulacan, Cavite, Laguna dan Rizal) yang mulai berlaku pada Rabu (19/8). Pelonggaran itu dilakukan setelah 2 pekan penerapan lockdown dan diharapkan pelonggaran ini bisa segera memulihkan perekonomian.
"Lockdown akan dilonggarkan dan banyak industri akan dibuka kembali," ucap juru bicara Kepresidenan Filipina, Harry Roque, pada Selasa (18/8) malam.
Roque dalam penjelasannya menyatakan bahwa banyak bisnis, termasuk pusat perbelanjaan dan restoran dan gereja, akan diizinkan mulai kembali beroperasi sebagian pada Rabu dan langkah pelonggaran lockdown itu akan berlangsung dengan disertai sejumlah pembatasan ketat, termasuk kewajiban mengenakan masker dan menjaga jarak.
Presiden Duterte menerapkan kembali lockdown di ibu kota dan daerah sekitarnya pada 4 Agustus lalu setelah komunitas medis setempat memperingatkan presiden bahwa negara itu telah kalah dalam pertempuran melawan Covid-19. Para dokter mengatakan kepada Duterte bahwa sistem perawatan kesehatan negara itu telah kewalahan dengan melonjaknya kasus virus korona setelah perekonomian negara itu dibuka kembali pertama kali pada Juni lalu. SB/AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya