Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Era Kenormalan Baru l Bisnis Daihatsu Lakukan Terobosan untuk Jaga Kinerja

Dunia Usaha Terus Beradaptasi

Foto : KORAN JAKARTA/ M FACHRI

TETAP LAYANI KONSUMEN I After Sales Service Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Lili Herman (kanan) bersama konsumen yang selesai melakukan servis kendaraannya, di Jakarta, Senin (13/7). Walaupun penjualan mobil turun akibat pandemi Covid-19, Daihatsu tetap melayani servis kendaraan dengan protokol kesehatan ketat demi memberi rasa nyaman pada konsumen, terbukti sejak Januari-Juni 2020 Daihatsu melayani servis 495.244 unit, di semua bengkel Astra Daihatsu.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dunia bisnis di Tanah Air terpuruk seiring pelemahan roda perekenomian akibat dampak pandemi Covid-19. Namun, keputusan pemerintah membuka kembali kegiatan ekonomi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat menjadi angin segar bagi dunia usaha untuk menggeliat kembali.

Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) oleh Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kegiatan dunia usaha terkontraksi pada triwulan II-2020 sebesar 35,75 persen, lebih dalam dibandingkan triwulan I-2020 sebesar minus 5,56 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko, dalam pernyataan tertulis, Senin (13/7), mengungkapkan penurunan kegiatan dunia usaha terjadi pada seluruh sektor ekonomi dengan penurunan terdalam pada sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa. "Penurunan itu terutama disebabkan oleh penurunan permintaan dan gangguan pasokan akibat pandemi Covid-19," ujarnya.

Namun, dunia usaha diperkirakan mulai menggeliat kembali pada semester kedua tahun ini seiring pembukaan aktivitas ekonomi pada Juni lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tetap produktif di tengah upaya pemerintah menurunkan angka penyebaran virus Covid-19. Jokowi menginginkan masyarakat tetap produktif, tetapi aman dari virus Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

Permintaan Jokowi ini disambut positif dunia usaha, termasuk pelaku usaha di sektor otomotif yang sangat terdampak Covid-19. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), per Mei 2020, penjualan mobil hanya 3.551 unit, turun 95 persen dibanding Mei 2019 yakni 84.109 unit.

Gaikindo juga telah memangkas target penjualan pada 2020 menjadi 600.000 unit dari 1,05 juta unit. Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, berharap pandemi dapat segera ditangani sehingga perekonomian kembali bangkit dan daya beli masyarakat naik.

Protokol Kesehatan


Sementara itu, para agen pemegang merek (APM) mobil juga terus berupaya beradaptasi di era kenormalan baru alias new normal. Salah satunya Daihatsu yang meningkatkan layanan purna jual, servis, dan perawatan rutin kendaraan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Ini kami lakukan agar konsumen tetap aman dan nyaman sehingga tidak khawatir menservis kendaraannya," ujar After Sales Service Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Lili Herman, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Lili menambahkan petugas front liner dilengkapi alat pelindung diri seperti face shield, masker dan sarung tangan. Petugas juga memakai Pin Saya Sehat untuk menunjukkan petugas dalam kondisi sehat saat menjalankan tugas.

Selain itu, lanjut Lili, pihaknya juga menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung tanpa mengurangi kenyamanan mereka, seperti pemeriksaan suhu badan, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer serta penerapan area physical distancing. Tak hanya itu, setelah servis, mobil disemprot disinfektan pada bagian yang sering disentuh, termasuk handle pintu dan tombol-tombol elektrik. "Penyemprotan kami lakukan di depan konsumen agar terbangun kepercayaan," tandas Lili.

Penerapan protokol kesehatan juga dilakukan di Daihatsu Mobile Service (DMS) yang mendatangi tempat konsumen dengan alat pelindung diri (APD) dan di bagian dada petugasnya tertulis suhu tubuh yang bersangkutan, yang diperiksa sebelum berangkat ke tempat konsumen.

Pengamat otomotif, Bebin Djuana, menilai upaya servis jemput bola tersebut merupakan upaya APM menjaga hubungan dengan konsumen. "Fokus sekarang adalah bagaimana menjaga agar konsumen tak lari mengingat saat ini (APM) hanya bisa menjaga kedekatan konsumen via online. Untuk itu, merek harus tetap memberikanan layanan yang dan wajar kepada konsumen," ujarnya kepada Koran Jakarta.

mad/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top