Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Ekspor-Impor

Hilirisasi Atasi Pelambatan Surplus NPI

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Tren pelambatan surplus neraca perdagangan Indonesia (NPI) harus segera diantisipasi. Pemerintah harus lebih gencar lagi mendorong kebijakan hilirisasi yang tengah dicanangkan. Sebab, kebijakan tersebut akan memiliki nilai tambah bagi negara dan rakyat dibandingkan program ekspor bahan ekstraktif yang dinikmati nilai tambahnya oleh negara pengimpor.

"Dengan hilirisasi, jelas ada value creation yang meningkatkan pendapatan tetapi juga dapat meningkatkan kesempatan usaha, kesempatan kerja dan nilai produk," ungkap Pengamat Energi, Surya Darma pada Koran Jakarta, Kamis (16/2)

Dia melanjutkan, di era ekonomi hijau saat ini, produk mineral kritis asal Indonesia tentu saja akan memiliki nilai tambah berlipat ganda karena kenaikan permintaan material komoditasnya untuk memenuhi kebutuhan mobil listrik dan baterai. Peningkatan kebutuhan kendaraan dan baterai listrik tersebut sejalan dengan transisi energi secara global.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky mengatakan di tengah tren perlambatan harga komoditas, dampak windfall pada performa net ekspor Indonesia mulai mereda. Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya harga batu bara akibat peningkatan produksi di India dan dicabutnya larangan impor batubara oleh Tiongkok dari Australia, serta penurunan nilai ekspor minyak kelapa sawit dan besi baja.

"Pemerintah perlu mendorong hilirisasi dan diversifikasi ekspor," tandas Teuku.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top