Dukungan Fiskal RI ke Bahan Bakar Fosil masih Terlalu Besar
Insentif untuk bahan bakar fosil 117 kali lebih tinggi dibanding untuk energi terbarukan.
Bank Dunia meminta pemerintah mereformasi kebijakan subsidi yang salah sasaran.
JAKARTA - Lembaga riset International Institute for Sustainable Development (IISD) menyatakan bahwa dukungan fiskal dari pemerintah Indonesia ke bahan bakar fosil masih terlalu besar sehingga berpotensi memperlambat transisi energi dan menguras anggaran publik.
Penulis utama laporan IISD bertajuk Indonesia's Energy Support Measures: An Inventory of Incentives Impacting the Energy Transition, Anissa Suharsono, dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (23/6), mengatakan Indonesia harus lebih kritis dan perlu mengalihkan dukungan dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.
Hal itu untuk memenuhi target iklim dan target bauran energi, dan mengurangi kebergantungan pada bahan bakar fosil yang harganya tidak stabil.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya