Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transisi Energi

Penyediaan Listrik Rendah Karbon Solusi Pembangunan Daerah

Foto : ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas

Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Ervan Maksum (kedua dari kanan) saat hendak membuka acara The 3rd Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menyatakan penyediaan listrik rendah karbon dapat menjadi solusi bagi pembangunan daerah dengan membangun sistem transmisi energi yang andal.

Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas, Ervan Maksum, dalam acara The 3rd Indonesia Sustainable Energy Week (ISEW) di Jakarta, Selasa (10/9), mengatakan dengan sistem transmisi yang andal akan mampu menerima lebih banyak listrik terbarukan sekaligus menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan dengan sumber daya energi terbarukan.

Menurut dia, transisi energi yang adil dalam penyediaan listrik merupakan tantangan yang kompleks. Kendati rasio elektrifikasi nasional mencapai 99,83 persen, namun sistem tersebut masih bergantung pada bahan bakar fosil dan emisi karbon yang tinggi mengingat bauran energi terbarukan hanya 13,09 persen, jauh tertinggal dari Vietnam. Untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil, pengurangan pembangkit listrik dengan emisi tinggi dan pengembangan jaringan super (super grid) sangat dibutuhkan.

Selain itu, perlu dipastikan akses terhadap energi yang berkualitas, terjangkau, dan berkelanjutan, serta mendorong efisiensi di sisi penyediaan dan pemanfaatan. Penguatan konektivitas dan transisi energi listrik disebut harus menjadi fokus pembangunan di masa mendatang. Walaupun dalam implementasi tidak mudah, namun strategi yang komprehensif dan terpadu wajib diterapkan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top