
Dukung Stabilisasi Harga Pangan, Rubuan Ton Beras Asal Myanmar Masuk ke NTB
Foto: istimewaMATARAM - Sebanyak 5.900 ton beras impor asal Myanmar yang digunakan untuk memperkuat stok cadangan beras pemerintah (CBP) masuk ke wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Pelabuhan Lembar di Kabupaten Lombok Barat. CBP tersebut dipakai untuk kebutuhan penyaluran program bantuan pangan, stabilisasi pasokan dan harga melalui penjualan beras SPHP hingga antisipasi krisis pangan.
“Saat ini sedang berlangsung proses bongkar beras eks Myanmar sebanyak 5.900 ton di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Beras tersebut digunakan untuk penguatan stok cadangan beras pemerintah di Nusa Tenggara Barat,” ujar Pimpinan Wilayah Badan Urusan Logistik (Bulog) NTB, Sri Muniati di Mataram, Sabtu (4/1).
Pada 2024, pemerintah pusat telah mengadakan rapat koordinasi terbatas dalam rangka percepatan penerimaan importasi cadangan beras pemerintah. Bulog NTB melalui Pelabuhan Lembar menjadi salah satu destinasi kedatangan beras impor.
Sri mengungkapkan stok beras cadangan pemerintah yang kini dikuasai Bulog NTB masih memadai untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama kurun waktu tiga bulan ke depan.
Meski demikian, Bulog juga perlu memperhatikan penyediaan cadangan stok minimal untuk kebutuhan tiga bulan penyaluran berikutnya.
“Stok beras luar negeri yang baru tiba itu dapat memperkuat stok beras cadangan pemerintah di Nusa Tenggara Barat,” kata Sri.
Bulog NTB saat ini menunggu pemasukan kuota baru cadangan beras pemerintah melalui pengadaan dalam negeri yang akan berlangsung dalam waktu dekat saat masa panen raya di seluruh wilayah Nusa Tenggara. Barat.
Sri mengimbau masyarakat tidak panik terhadap kondisi pasar karena stok cadangan pangan pemerintah kian memadai melalui suplai beras impor tersebut.
“Kami siap menyalurkan kembali cadangan beras pemerintah untuk mengimbangi harga beras medium,” ucapnya.
Harga beras level menengah saat ini berada di atas harga eceran tertinggi 12.500 rupiah per kilogram atau rata-rata sudah mencapai 13.200 rupiah per kilogram.
Berita Trending
- 1 Ditlantas Polda Babel awasi pergerakan kendaraan lintas kabupaten
- 2 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 3 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 4 Dibalut Budaya Tionghoa, Ini Sinopsis Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House)
- 5 Realisasi Anggaran Bekasi Baru 20 Persen
Berita Terkini
-
Final Futsal Series dan NCFS Dorong Masa Depan Futsal Indonesia
-
All Sedayu Hotel Hadirkan "1001 Nights of Ramadan Sedayu" dengan Menu Iftar dari Penjuru Dunia
-
Bank Mandiri Masuk Daftar Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik 2025 Versi TIME
-
18 Tahun Setelah Film Pertama, Will Smith Pastikan I Am Legend 2 Dibuat
-
Kemenag Pastikan Seluruh Kuota Haji Khusus Tahun Ini Sudah Terisi