Dubes Uni Eropa untuk Asean: Menangani Perubahan Iklim Adalah Usaha Sangat Besar
Duta Besar Uni Eropa untuk Asean Sujiro Seam secara resmi meluncurkan Pekan Diplomasi Hijau UE-Asean 2024 di Jakarta. Peluncuran tersebut menampilkan edisi ke-2 dari jalan santai dan lari sepanjang 5 KM yang bertajuk “Transisi Hijau UE-Asean untuk Planet dan Dampak Lebih Positif yang Berkelanjutan".
Foto: ANTARA/HO-Delegasi UE-AseanJakarta - Duta Besar Uni Eropa untuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) Sujiro Seam menyatakan upaya untuk menangani perubahan iklim membutuhkan usaha yang sangat besar.
"Anda tahu, menangani perubahan iklim merupakan usaha yang sangat, sangat besar," kata Dubes Sujiro di sela-sela acara Pekan Diplomasi Hijau di Jakarta, Minggu (27/10).
Dia mengatakan bahwa dalam upaya mengatasi perubahan iklim, salah satu yang dilakukan Uni Eropa adalah dengan memiliki undang-undang perubahan iklim, yang merupakan komitmen yang mengikat secara hukum untuk mencapai netralitas karbon, dan emisi nol bersih pada 2050.
Selain menetapkan target, Uni Eropa juga mengadopsi aturan yang akan memperlakukan kewajiban yang mengikat secara hukum pada semua sektor yang berkontribusi terhadap emisi karbon.
Aturan-aturan tersebut mencakup aturan tentang energi terbarukan, aturan tentang penggunaan teknologi baru untuk memudahkan transportasi agar lebih efisien, aturan tentang manufaktur, hingga aturan tentang pertanian.
"Untuk setiap sektor yang berkontribusi terhadap emisi karbon, kami mencoba memberlakukan aturan untuk memastikan emisinya berkurang seiring berjalannya waktu," kata dia.
Melalui aturan-aturan tersebut, Uni Eropa ingin memastikan bahwa mereka secara kolektif dapat mencapai tujuan netralitas karbon, dan emisi nol bersih pada 2050.
Sementara itu, Pekan Diplomasi Hijau yang digelar Uni Eropa di Jakarta juga bagian dari upaya mereka untuk mewujudkan target mereka.
Dalam acara yang diselenggarakan dengan peluncuran edisi kedua jalan santai dan lari dinamis sepanjang 5 KM di sepanjang Jalan Sudirman-Senayan tersebut, Uni Eropa mendorong aksi-aksi berkelanjutan untuk mengatasi perubahan iklim.
"Jadi, ini adalah simbol tentang apa yang dapat dilakukan oleh setiap orang dari kita dalam perilaku sehari-hari untuk membuat dampak yang signifikan bagi planet ini," katanya.
"Jadi, kita dapat berlari atau berjalan kaki ke kantor alih-alih mengemudi. Saat kita melihat lampu menyala, kita dapat mematikannya. Saat kita melihat sampah di lantai, kita dapat memungutnya. Jika cuaca panas, kita dapat mengenakan pakaian yang lebih santai alih-alih menyalakan AC. Jadi, ini untuk mendorong perilaku yang berkelanjutan," kata dia lebih lanjut.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- Pelatih Persija nilai pemainnya kurang antisipasi skema gol Persebaya
- Pemkab Bantul sebut pelaku usaha perikanan adalah pahlawan pangan
- Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- BNI Kantongi Gold Rank ASRRAT 4 Tahun Berturut-turut