Dua Negara Usul Keringanan Sanksi
Sidang DK PBB l Menlu Russia, Sergei Lavrov, berbicara di sidang Dewan Keamanan PBB di markas PBB, New York, Rabu (26/9). Saat sesi sidang membahas isu konflik di Semenanjung Korea, Lavrov, bersama Menlu Tiongkok, Wang Yi, secara bersama menyerukan agar sanksi terhadap Korut diperingan.
Dalam sidang DK PBB, Tiongkok dan Russia menyerukan agar sanksi terhadap Korut diperingan karena secara bertahap Pyongyang telah memulai denuklirisasi. Seruan itu ditolak AS.
NEW YORK - Tiongkok dan Russia pada Kamis (27/9) kompak menyatakan keringanan atas sanksi terhadap Korea Utara (Korut) dan menolak desakan Amerika Serikat (AS) yang mendesak tetap diberlakukannya sanksi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Dewan Keamanan PBB yang dipimpin AS, sebelumnya telah mengadopsi resolusi 3 sanksi untuk menghilangkan pendapatan devisa Korut yang akan dialokasikan untuk program nuklir dan misil balistik.
"Telah ada perkembangan yang positif terkait hubungan Korut dan Korea Selatan (Korsel) yang kemudian diiringi membaiknya hubungan AS-Korut seharusnya ditanggapi dengan keringanan sanksi," kata Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, saat berbicara di forum pertemuan DK PBB.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya