DPR: Pemerintah perlu ambil langkah tegas jamin keamanan wisatawan
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Chusnunia Chalim saat memberi keterangan terkait peningkatan literasi digital perempuan di Bandarlampung, Provinsi Lampung, Selasa (17/12/2024).
Foto: ANTARA/Ruth Intan Sozometa KanafiJakarta -- Wakil Pimpinan Komisi VII DPR RI Chusnunia menyatakan perlunya tindakan tegas dari pemerintah untuk menjamin keamanan wisatawan di Indonesia.
Menurutnya, kekerasan terhadap wisatawan tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga mencoreng reputasi pariwisata Indonesia di mata dunia.
Kekerasan terhadap wisatawan mancanegara tentu mencoreng citra pariwisata Indonesia.
"Kita berharap semua stakeholder pariwisata benar-benar memprioritaskan aspek keselamatan dan keamanan. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja, seperti pemerintah di semua level dari kementerian, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kota tetapi juga melibatkan aparat keamanan dan masyarakat. Pariwisata adalah sektor yang kompleks dan menyangkut kepentingan banyak pihak,” kata Chusnunia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dirinya juga menekankan pentingnya keberadaan polisi pariwisata sebagai bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan keamanan wisatawan.
“Beberapa negara sudah memiliki polisi pariwisata. Nah, ini tidak diterapkan secara konsisten di Indonesia? Jika polisi pariwisata sudah ada di beberapa wilayah tertentu, jumlah dan keberadaannya perlu ditingkatkan, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki potensi wisata besar,” tambahnya.
Selain polisi pariwisata, dirinya juga mengapresiasi inisiatif di Bali yang melibatkan unsur masyarakat dalam menjaga keamanan.
Kendati demikian, dia menilai langkah serupa perlu diterapkan secara merata di berbagai daerah wisata.
“Faktor keamanan menjadi sangat penting, selain konsep 3A (Akses, Amenitas, dan Atraksi). Aspek keselamatan wisatawan harus menjadi perhatian utama,” ujar Chusnia.
Sektor pariwisata di Indonesia memang memiliki daya ungkit ekonomi yang sangat besar. Namun, tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal keamanan, juga sangat tinggi.
“Salah satu tantangan utama adalah keamanan, terutama di wilayah-wilayah wisata. Keamanan perlu mendapatkan perhatian lebih, terlebih ketika kita menyambut tamu dari mancanegara atau pada momen-momen khusus. Proteksi yang lebih ketat harus diterapkan agar wisatawan merasa aman dan nyaman,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kekerasan terhadap wisatawan mancanegara kembali mencoreng citra pariwisata Indonesia. Baru-baru ini, seorang turis perempuan asal Tiongkok menjadi korban pemerkosaan oleh seorang pria yang diduga tukang ojek di Bali.
Sebelumnya, insiden pelecehan seksual terhadap turis asing juga terjadi di Bandung. Kasus-kasus seperti ini menimbulkan keprihatinan mendalam terhadap keamanan wisatawan yang merupakan salah satu aspek penting dalam membangun citra positif pariwisata.
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur
Berita Terkini
- Buaya Peliharaan Warga Kalianda Dievakuasi Petugas Damkarmat
- Perpanjangan Kerjasama Lot N1 The Nusa Dua
- Drama ‘Newtopia’ yang Dibintangi Jisoo BlackPink dan Park Jung-min Tayang 7 Februari
- Perangkap Harimau di Mukomuko Dipasang BKSDA Bengkulu
- Polisi Panggil Nikita Mirzani untuk Diperiksa Terkait Dugaan Sumpah Palsu