DPR Dukung Langkah Progresif Presiden Melalui KemenHAM
RAKER KEMENTERIAN HAM -- Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai (kiri) berbincang dengan dengan anggota Komisi XIII Fraksi PDIP Yasona Laoly dan Fraksi Golkar Agun Gunajar Sudarsa (kanan), usai mengikuti Rapat Kerja (Raker) Kementerian HAM dan Komisi XIII DPR di Ruangan Pansus B, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (31/10). Rapat tersebut selain membahas Program Kerja Kementerian Hak Asasi Manusia. Komisi XIII DPR mempertanyakan kegunaan dana Rp20 Triliun yang diucapkan Natalius Pigai yang sempat viral pasca dilantik jadi Menteri.
Foto: Koran Jakarta/M. FachriJAKARTA - Komisi XIII DPR RI menyatakan dukungan pada langkah progresif Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang ingin menjadikan hak asasi manusia (HAM) sebagai semangat maupun perspektif dasar dalam pemerintahan, yang diwujudkan melalui pembentukan Kementerian HAM (KemenHAM).
"Di dunia, kita ini Kementerian HAM yang ketiga. Setelah Brasil dan Pakistan, ada Indonesia. Artinya, spirit dari Pemerintahan Prabowo untuk mengampanyekan HAM itu suatu hal yang progresif," kata Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10).
Selain itu, dia mengatakan bahwa langkah progresif tersebut juga tercantum dalam Astacita Prabowo-Gibran, yakni membangun negara yang berbasiskan Pancasila dan HAM.
Oleh sebab itu, dia mengharapkan bahwa KemenHAM ke depannya dapat membangun benchmark atau tolak ukur, sekaligus mengoordinasikan setiap kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah untuk mendorong terwujudnya relasi kerja maupun sosial berbasis HAM.
"Jadi hal-hal seperti itu yang kita butuhkan. Dia (KemenHAM) bukan proses penindakan, investigasi, advokasi, seperti Komnas (Komisi Nasional HAM), bukan," ujarnya.
Selain itu, dia mengharapkan agar KemenHAM di masa kepemimpinan Natalius Pigai dapat membangun citra HAM di Indonesia semakin baik.
Seperti diketahui, Menteri HAM Natalius Pigai mengajukan program 100 juta rupiah untuk satu desa guna melakukan sosialisasi soal hak asasi manusia sehingga institusinya memerlukan anggaran sekitar 8,3 triliun rupiah dengan perkiraan jumlah desa mencapai 83 ribu lebih.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
- Januari 2025, Dinkes Pekanbaru Catat 32 Kasus DBD
- Banjir Merendam Dua Sekolah di Klaten
- Glitter Debutkan EP "We Are Glitter" Siap Jadi Hits Anak Masa Kini
- Program Palu Mandiri Tangguh Pangan Harus Dilaksanakan secara Konsisten