Dorong Kolaborasi Petani-Investor
Sementara itu, produksi garam pada 2018 mencapai 2.719.256 ton dengan stok awal yang ada di produsen dan konsumen mencapai 325.099 ton. Sedangkan pada 2017, produksi hanya mencapai 1.111.395 ton dengan stok awal sebesar 783.187 ton.
Masalah Berulang
Peningkatan impor dan produksi tak ayal telah menyebabkan stok garam berlimpah sehingga berdampak pada penurunan harga. Apabila kondisi tersebut dibiarkan berlarut-larut, banyak petani garam kehilangan mata pencahariannya.
Karenanya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut data yang akurat terkait suplai dan permintaan garam menjadi kunci utama dalam kebijakan impor komoditas tersebut. Dengan klasifikasi kebutuhan garam industri yang akurat, maka akan lebih mudah mencari pengganti garam impor yang selama ini digunakan industri manufaktur.
Direktur Pengelolaan Ruang Laut (PRL) KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan pihaknya berharap impor bisa disubstitusi semaksimal mungkin oleh garam rakyat yang diproduksi di dalam negeri. Dia mengaku terus mendorong agar petambak garam bisa mencari potensi pelanggan baru sehingga pasokan komoditas itu tidak dimainkan oleh sejumlah oknum.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya